Perempuan yang Tewas di Kontrakan Tangsel, Pelaku Diduga Oknum TNI AD

Tangerang: Pelaku pembunuhan terhadap seorang perempuan bernama Novi di Tangerang Selatan, diduga merupakan oknum anggota TNI Angkatan Darat (AD). Oknum disebut merupakan anggota desersi atau kabur dari dinas ketentaraan.

Kapendam Jaya, Kolonel Inf Deki R Putra, mengatakan kejadian itu terungkap saat pihaknya tengah mencari keberadaan oknum tersebut. Oknum tidak hadir tanpa izin dari satuannya sejak 19 Januari 2025. Saat itu, dari satuan yang bersangkutan melaksanakan pencarian dan ditangkap di daerah Medang.

"Selama meninggalkan satuan, yang bersangkutan melakukan tindakan kekerasan atau penganiayaan kepada rekan wanitanya yang mengakibatkan meninggal dunia," ujar Deki berdasarkan keterangan resmi yang diterima, Jumat, 31 Januari 2025.
 

Baca: Perempuan Ditemukan Tewas di Tangerang Selatan, Leher Penuh Luka Sayatan

Deki menuturkan, berdasarkan keterangan tersebut, pihak satuan berkoordinasi dengan Denpom Jaya 1/Tangerang untuk mengecek lokasi tempat kejadian perkara (TKP).

"Saat dilakukan pengecekan ke TKP, benar ditemukan adanya korban. Saat itu juga korban segera dievakusi ke RSUD Tangerang untuk diautopsi," kata dia.

Menurut Deki, saat ini oknum anggota tersebut sudah ditahan di Denpom Jaya 1/Tangerang untuk pemeriksaan lebih lanjut. Saat ini pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Polres Tangerang Selatan terkait kasus tersebut.

"Pimpinan TNI AD sesuai dengan komitmennya akan memproses anggota sesuai ketentuan yang berlaku. Apabila ditemukan bukti-bukti hasil pemeriksaan yang menunjukkan tindakan melanggar hukum, maka itu adalah perbuatan pribadi dan bukan mewakili institusi," kata dia.

Novi, seorang wanita ditemukan tewas di salah satu rumah kontrakan di Kampung Bonjol, Pondok Aren, Tangerang Selatan (Tangsel), Kamis, 30 Januari 2025. Namun penemuan mayat tersebut terpasang garis kuning dari Polisi Militer bukan kepolisian.

Penemuan mayat tersebut terbongkar saat para warga mencium adanya aroma yang menyengat dari dalam kontrakan korban. 

"Pada saat korban mau dibawa, warga dilarang menyaksikan. Semua warga diperintahkan untuk berdiam diri di rumah sampai proses evakuasi selesai. Enggak boleh ngambil foto atau video," ujar salah satu warga sekitar lokasi kejadian, Niko, Jumat, 31 Januari 2025.