Preman Berkedok Ormas di Daerah Pantura Jateng Diberantas

Polisi Pekalongan Kota amankan warga yang menyerang petugas saat digelar razia terhadap premanisme. Dokumentasi/ Media Indonesia

Preman Berkedok Ormas di Daerah Pantura Jateng Diberantas

Media Indonesia • 11 May 2025 10:59

Pekalongan: Ratusan personel gabungan kepolisian dan satpol PP dikerahkan untuk menindak preman berkedok ormas di daerah Pantura Jawa Tengah pada Sabtu malam, 10 Mei 2025. Meskipun belum sampai ada penangkapan, satu pemuda ditangkap di Kota Pekalongan menyerang petugas saat dirazia.
 

Baca: 2 Hari Buron, Pengamen Rusak Bus di Tangerang Ditangkap
 
Sejumlah titik rawan didatangi petugas untuk mencegah aktivitas preman yang meresahkan warga, sebagai antisipasi gangguan terutama saat kegiatan liburan Waisak.

Kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Kendal menerjunkan 132 personel ke titik rawan kriminalitas terutama mengatasnamakan organisasi masyarakat (ormas) seperti kawasan Jalan Pelabuhan Kendal, Kawasan Industri Kendal, Alun-alun Kendal dan Desa Plantaran, Kaliwungu Selatan namun sejauh ini tidak menemukan kegiatan yang meresahkan warga.

"Sementara ini cukup aman terkendali, hanya  ada sekumpulan pemuda yang tengah menikmati secangkir kopi, sembari menghabiskan waktu malam Minggu," kata Kepala Polres Kendal, Ajun Komisaris Besar Hendry Susanto Sianipar, Minggu, 11 Mei 2025.

Operasi ini menurut Hendry merupakan bentuk komitmen Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat untuk menciptakan kenyamanan lingkungan terutama premanisme mengatasnamakan ormas.

"Kita tidak akan membiarkan premanisme dalam bentuk apapun, jika terjadi segera laporkan dan kami akan langsung bertindak cepat," jelasnya.

Operasi serupa juga digelar di Pekalongan, sebanyak 190 personil gabungan dari kepolisian dan Satpol PP Kabupaten Pekalongan menggelar kegiatan pemberantasan premanisme di daerah ini, hal ini untuk menekan kegiatan tang dapat mengganggu warga terutama premanisme berkedok ormas, apalagi saat liburan panjang seperti pada Waisak saat ini.

Kepala Polres Pekalongan, Ajun Komisaris Besar Doni Prakoso, mengatakan langkah pencegahan dan pemberantasan premanisme ini, dilakukan sesuai perintah Presiden Prabowo Subianto melalui Kepala Polri untuk menjaga warga dari gangguan premanisme yang dapat mengganggu ketenangan warga dalam menjalankan aktivitasnya.

"Secara kebetulan hari ini liburan cukup panjang, sehingga banyak kegiatan warga bahkan dimungkinkan kedatangan warga dari luar daerah, sehingga perlu dilakukan operasi premanisme terutana mengatasnamakan ormas yang meresahkan warga," ungkap Doni.

Selain operasi pemberantasan premanisme, menurut Doni, kegiatan digelar dengan menurunkan ratusan personil tim gabungan ini juga untuk melakukan pencegahan kegiatan warga yang cukup mengganggu warga Jain seperti balapan liar, geng motor, tawuran dan aksi kekerasan.

"Kita minta petugas melakukan kegiatan ini sesuai SOP," ungkapnya. 

Di Kota Pekalongan seorang pemuda AH, 23, warga Coprayan Buaran, Kabupaten Pekalongan diringkus petugas gabungan Polresta dan Satpol PP Kota Pekalongan karena menyerang dan mengancam petugas dengan senjata tajam berupa pisau karter. 

"Pelaku tidak terima karena  dirinya diamankan oleh petugas gabungan dalam kegiatan razia premanisme," kata Kepala Polres Pekalongan Kota, Ajun Komisaris Besar Riki Yariandi.

Setelah berhasil dilumpuhkan petugas, ungkap Riki Yariandi, polisi yang curiga dengan gelagat pelaku lakukan penggeledahan tas yang dibawa dan di dalamnya ditemukan 3 butir pil koplo.

"Dugaan sementara, pelaku dalam kondisi mabuk akibat terpengaruh minuman keras dan obat-obatan sehingga nekat menyerang petugas," ujarnya.

 

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Deny Irwanto)