Naik 2%, Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Naik 2%, Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi

Husen Miftahudin • 15 August 2025 08:43

Houston: Harga minyak dunia naik sekitar dua persen ke level tertinggi dalam satu minggu pada perdagangan Kamis waktu setempat (Jumat WIB) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam 'konsekuensi berat' jika perundingannya dengan Presiden Rusia Vladimir Putin soal Perang Ukraina gagal.

Menukil data Yahoo Finance, Jumat, 15 Agustus 2025, minyak mentah Brent berjangka naik USD1,21, atau 1,8 persen, menjadi USD66,84 per barel. Sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS naik USD1,31, atau 2,1 persen, menjadi USD63,96.

Kenaikan harga tersebut mendorong kedua patokan minyak mentah keluar dari wilayah jenuh jual secara teknis untuk pertama kalinya dalam tiga hari, dan membawa Brent ke penutupan tertinggi sejak 6 Agustus.

Pada Selasa, Brent ditutup pada harga terendah sejak 5 Juni dan WTI ditutup pada harga terendah sejak 2 Juni, sebagian karena data persediaan dan pasokan yang melemah dari Badan Informasi Energi AS (EIA) dan Badan Energi Internasional (IEA).

Trump yakin Putin siap membuat kesepakatan untuk mengakhiri perangnya di Ukraina setelah Presiden Rusia tersebut melontarkan prospek tersebut pada malam menjelang pertemuan puncak mereka di Alaska.

Namun pada Rabu, Trump mengancam akan memberikan 'konsekuensi berat' jika Putin tidak menyetujui perdamaian di Ukraina, tanpa menjelaskan lebih lanjut. Trump telah memperingatkan sanksi ekonomi jika pertemuan pada Jumat terbukti sia-sia.

Rusia adalah produsen minyak mentah terbesar kedua pada 2024 setelah AS, sehingga perjanjian apa pun yang dapat meringankan sanksi terhadap Moskow kemungkinan akan meningkatkan jumlah minyak Rusia yang tersedia untuk diekspor ke pasar global.
 

Baca juga: Harga Minyak Terkerek Pertemuan Trump-Putin, Brent Dibanderol USD65/Barel


(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
 

Ekspektasi penurunan suku bunga Fed


Di sisi lain, ekspektasi The Fed akan memangkas suku bunga pada September juga menopang harga minyak. Sebagian besar pedagang yakin pemangkasan akan terjadi bulan depan setelah harga konsumen AS meningkat dengan laju moderat pada Juli.

Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengatakan ia berpikir pemangkasan suku bunga setengah poin persentase yang agresif mungkin dilakukan mengingat angka ketenagakerjaan yang lemah baru-baru ini.

Namun, lonjakan suku bunga kemungkinan akan meningkatkan kekhawatiran di antara para pembuat kebijakan The Fed kenaikan inflasi tetap menjadi risiko, mengintensifkan perdebatan mengenai alasan pemangkasan suku bunga bulan depan dan membuat ketegangan antara bank sentral AS dan Gedung Putih belum terselesaikan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)