Dolar AS. Foto: Freepik.
New York: Dolar Amerika Serikat (AS) anjlok secara keseluruhan pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) setelah Ketua Federal Reserve Jerome Powell mengisyaratkan kemungkinan penurunan suku bunga di pertemuan September.
Mengutip Xinhua, Sabtu, 23 Agustus 2025, indeks dolar, yang mengukur nilai tukar greenback terhadap enam mata uang utama, turun 0,92 persen menjadi 97,716.
Pada akhir perdagangan New York, euro naik menjadi USD1,1722 dari USD1,1610 pada sesi sebelumnya, dan pound Inggris naik menjadi USD1,3526 dari USD1,3419 pada sesi sebelumnya.
Sementara dolar AS dibeli 146,87 yen Jepang, lebih rendah dari 148,35 yen Jepang pada sesi sebelumnya. Dolar AS melemah menjadi 0,8011 franc Swiss dari 0,8089 franc Swiss.
Mata uang Negeri Paman Sam itu juga merosot menjadi 1,3825 dolar Kanada dari 1,3899 dolar Kanada. Dolar AS melemah menjadi 9,4971 kronor Swedia dari 9,6200 kronor Swedia.
(Dolar AS. Foto: Freepik)
Soroti perubahan kebijakan perdagangan AS
Berbicara di simposium tahunan The Fed di Jackson Hole, Powell mengatakan prospek dasar dan pergeseran keseimbangan risiko mungkin memerlukan penyesuaian sikap kebijakan Fed.
Pernyataan ia ungkapkan seraya mencatat keseimbangan antara mandat ganda The Fed untuk mencapai lapangan kerja penuh dan harga yang stabil sedang bergeser.
Powell juga menyoroti perubahan besar dalam kebijakan perpajakan, perdagangan, dan imigrasi sebagai faktor-faktor yang membentuk kembali lanskap ekonomi.
Para pedagang saat ini memperkirakan probabilitas penurunan
suku bunga sebesar 85 persen pada pertemuan kebijakan The Fed 16-17 September, naik dari 72 persen pada Jumat, menurut perangkat FedWatch CME Group. Mereka juga menaikkan ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga pada akhir tahun menjadi 54 basis poin dari 48 basis poin.
Para pedagang juga telah meningkatkan ekspektasi mereka untuk penurunan suku bunga pada September setelah laporan pekerjaan periode Juli yang secara tak terduga lemah.
Data harga konsumen menunjukkan tarif sejauh ini memiliki dampak yang terbatas terhadap inflasi. Namun, inflasi harga produsen yang lebih tinggi dari perkiraan dan beberapa data ekonomi lainnya, termasuk survei aktivitas bisnis yang kuat di Agustus, telah meredam pandangan.