Apartemen di Hong Kong yang habis terbakar. Foto: The New York Times
Jakarta: Proses pencarian korban kebakaran apartemen di Hong Kong masih berlangsung. Pemerintah pun masih mencari warga negara Indonesia (WNI) yang dilaporkan hilang.
“Estimasi jumlah WNI tinggal di kompleks apartemen adalah 140 orang,” ujar pernyataan Kementerian Luar Negeri RI, Rabu 3 Desember 2025.
“Sebanyak 125 selamat, sembilan terverifikasi meninggal dunia, satu dirawat di RS, lima tidak diketahui keberadaannya,” imbuh keterangan itu.
Sebelumnya pihak Konsulat Jenderal RI di Hong Kong terus menyambangi tempat penampungan di mana WNI ditempatkan usai kebakaran. Sebagian besar dari mereka adalah asisten rumah tangga yang tinggal bersama majikannya.
Adapun korban tewas akibat
kebakaran terburuk di Hong Kong dalam beberapa dekade terakhir meningkat menjadi 159 setelah semua blok perumahan yang terdampak telah digeledah. Polisi memperingatkan bahwa angka tersebut mungkin belum final.
Kebakaran pekan lalu melanda Wang Fuk Court di distrik Tai Po di utara kota, menjadikannya kebakaran bangunan tempat tinggal paling mematikan di dunia sejak 1980.
Polisi mengatakan, jumlah korban tewas kemungkinan masih dapat direvisi karena petugas telah menemukan "diduga tulang manusia" yang memerlukan uji forensik.
Para pelayat terus berdatangan ke sebuah taman kecil di dekat gedung-gedung yang hangus pada hari Rabu, meletakkan ratusan karangan bunga dan catatan kenangan untuk para korban – yang termuda berusia satu tahun, dan yang tertua berusia 97 tahun.