Beralasan Sakit, Bos Pertamina Mangkir dari Panggilan KPK

Juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto. Medcom.id/Candra Yuri Nuralam

Beralasan Sakit, Bos Pertamina Mangkir dari Panggilan KPK

Candra Yuri Nuralam • 10 August 2024 10:11

Jakarta: PJS BP ISC PT Pertamina (Persero) Rusnaedy Johari mangkir dari pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Jumat, 9 Agustus 2024. Dia berdalih sedang sakit.

“RJ tak hadir karena sakit dan minta penjadwalan ulang,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Sabtu, 10 Agustus 2024.

Keterangan Rusnaedy sejatinya dibutuhkan KPK untuk mendalami kasus dugaan suap dalam perdagangan minyak mentah dan produk kilang di Pertamina Energy Service Pte Ltd. KPK belum bisa memerinci waktu pasti pemanggilan ulang bos perusahaan pelat merah itu.

KPK sejatinya memanggil mantan Analyst Crude Import and Exchange Opt PT Pertamina Novian Dian Pratiwiningtyas, kemarin. Namun, suratnya dikembalikan pihak ekspedisi.

“NDP surat tak sampai ke saksi (retur),” ujar Tessa.
 

Baca juga: KPK Sita Rumah hingga Obligasi Senilai Rp27,4 M Terkait Kasus Suap Jalur Kereta


Hanya VP Corporate Strategic Planning PT Pertamina Heru Setiawan yang hadir dalam pemeriksaan KPK, kemarin. Dia diminta menjelaskan soal supply chain dalam pembelian minyak bumi.

“Terhadap saksi yang hadir penyidik terus menggali keterangan terkait dengan supply chain pembelian minyak bumi (crude oil) dan bbm (mogas 88),” ucap Tessa.

Kasus ini menyeret mantan Managing Director Pertamina Energy Service Bambang Irianto. Dia diduga menerima suap USD2,9 juta atau Rp40,9 miliar dari Kernel Oil. Suap diberikan karena Bambang membantu perdagangan produk kilang dan minyak mentah kepada PES/PT Pertamina (Persero) di Singapura dan pengiriman kargo. 
 
Penerimaan uang haram disamarkan lewat rekening perusahaan cangkang, Siam Group Holding Ltd, yang memiliki kedudukan hukum di British Virgin Island. Fulus haram ditransfer selama 2010-2013. 
 
Permasalahan dimulai pada 2008, ketika Bambang masih bekerja di kantor pusat PT Pertamina (Persero). Bambang bertemu perwakilan Kernel Oil Ltd, yang menjadi salah satu rekanan PES/PT Pertamina. 
 
Ia lantas melaksanakan pengadaan serta penjualan minyak mentah dan produk kilang untuk kebutuhan PT Pertamina. Pada periode 2009 hingga 2012, Bambang mengundang perwakilan Kernel Oil yang akhirnya menjadi rekanan PES untuk impor dan ekspor minyak mentah untuk Pertamina.
 
Bambang berperan mengamankan alokasi kargo Kernel Oil dalam tender penjualan minyak mentah. Dia diduga menerima uang melalui rekening bank di luar negeri sebagai imbalan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)