Terdorong Saham Teknologi, S&P 500 Kembali Cetak Rekor

Ilustrasi Wall Street. Foto: Unplash

Terdorong Saham Teknologi, S&P 500 Kembali Cetak Rekor

Annisa Ayu Artanti • 18 June 2024 08:18

New York: S&P 500 ditutup pada rekor tertinggi pada perdagangan Senin waktu setempat, mengabaikan kenaikan imbal hasil Treasury.
 
Saham-saham teknologi terus mendorong kenaikan di tengah-tengah pidato The Fed yang sedang berlangsung dan serangkaian data ekonomi utama yang akan dirilis akhir pekan ini.  
 
Melansir Investing.com, Selasa, 18 Juni 2024, pada pukul 16:00 WIB (20:00 GMT), S&P 500 naik 0,8 persen ke rekor penutupan tertinggi di 5.475,14 dan sebelumnya mencapai level tertinggi intraday di 5.488,82.
 
Sementara NASDAQ Composite naik 0,9 persen dan Dow Jones Industrial Average naik 188 poin atau 0,5 persen.

Saham teknologi terus naik

Perusahaan teknologi besar termasuk Amazon (NASDAQ: AMZN), Microsoft Corporation (NASDAQ: MSFT), Apple (NASDAQ: AAPL) memimpin kenaikan pasar. Saham perusahaan itu naik dua persen, menambah kenaikan baru-baru ini karena berusaha untuk merebut posisi Microsoft sebagai yang paling berharga setelah rencananya untuk masuk ke dalam kecerdasan buatan.  
 
Baca juga: 

Goldman Sachs Group Naikan Target Indeks S&P500

 
Lompatan di bidang teknologi mengangkat nilai Apple menjadi USD3,33 triliun dan Microsoft menjadi USD3,35 triliun, dengan banyak orang membicarakan peluang kenaikan yang sedang berlangsung di bidang teknologi.
 
"Singkatnya, kami percaya pasar bullish teknologi ini memiliki kaki-kaki yang pada akhirnya akan meluas ke perangkat lunak, teknologi konsumen, keamanan cyber, semi, dan infrastruktur selama 12 hingga 18 bulan ke depan," ujar para analis Wedbush dalam sebuah catatan baru-baru ini.

The Fed berhati-hati menurunkan suku bunga

Presiden Fed Philadelphia Patrick Harker memperkirakan hanya satu kali penurunan suku bunga jika ekonomi berjalan seperti yang diharapkan.
 
Adapun alasannya karena tingkat suku bunga saat ini kemungkinan akan mendorong inflasi lebih rendah dan mencegah risiko inflasi naik.      
 
"Dan jika semua itu sesuai dengan perkiraan, saya pikir satu kali penurunan suku bunga akan sesuai pada akhir tahun ini," kata Harker, meskipun ada dua kali penurunan atau tidak ada penurunan juga merupakan sebuah kemungkinan.
 
"Saya melihat dua pemotongan, atau tidak sama sekali, untuk tahun ini sangat mungkin terjadi jika data menunjukkan satu dan lain hal."
 
Pernyataan tersebut muncul menjelang rilis data penjualan ritel untuk Mei, dengan banyak pihak yang ingin menilai apakah konsumen terus menunjukkan kekuatan.  
 
Ada beberapa pejabat Fed yang dijadwalkan untuk berbicara minggu ini, termasuk Presiden Fed New York John Williams, Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari, Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Presiden Fed Richmond Thomas Barkin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Annisa Ayu)