Ilustrasi APBN. Foto: MI/Tri Handiyatno.
Media Indonesia • 9 July 2024 16:41
Jakarta: Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengingatkan pemerintah untuk cermat menetapkan dan memanfaatkan defisit anggaran. Sebab, defisit berpotensi terpengaruh oleh kewajiban utang pemerintah yang jatuh tempo di tahun depan.
"Kebijakan penetapan defisit anggaran 2025 perlu memerhatikan perubahan pendapatan negara, harga, dan lifting minyak bumi. Potensi utang yang jatuh tempo pada 2025 akan memberikan dampak terhadap defisit APBN 2025," ucap Cucun dalam Rapat Paripurna penyampaian Laporan Hasil Pembahasan Pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2025 dan RKP 2025 di Gedung DPR, Jakarta, Selasa, 9 Juli 2024.
Adapun kesepakatan yang dicapai oleh pemerintah dan DPR mengenai defisit RAPBN 2025 berada di rentang 2,29 persen hingga 2,82 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB). Rentang defisit itu bakal dijadikan dasar untuk pembahasan dalam penyusunan APBN 2025.
Sementara pendapatan negara disepakati berada dalam rentang 12,30 persen hingga 12,36 persen terhadap PDB. Sedangkan belanja negara berkisar 14,59 persen hingga 15,18 persen terhadap PDB. Adapun utang jatuh tempo pemerintah di tahun depan diperkirakan menembus Rp800 triliun.
Baca juga: Masyarakat Tidak Yakin Prabowo-Gibran Bisa Atasi Utang RI |