Ilustrasi, gedung The Fed. Foto: dok iStock.
Fetry Wuryasti • 4 December 2023 10:57
Jakarta: Dalam pidato di Spelman College, Gubernur Bank Sentral Amerika Serikat The Fed Jerome Powell memberikan peringatan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan dengan yakin bila kebijakan moneter yang ada saat ini telah bersikap membatasi atau ketat.
Namun juga masih terlalu dini untuk berspekulasi mengenai kapan kebijakan moneter akan dilonggarkan. Powell menambahkan, setelah mencapai kemajuan yang begitu cepat, The Fed akan bergerak maju dengan hati-hati dalam melakukan pengetatan atau pelonggaran kebijakan. Posisi saat, ini keduanya menjadi seimbang.
Meski demikian, The Fed siap untuk memperketat kebijakan lebih lanjut apabila diperlukan. Powell melanjutkan, saat ini The Fed tidak perlu terburu-buru lagi dalam perihal kebijakan moneter, karena sudah bergerak dengan cepat dan tegas.
"Sejauh ini, The Fed sudah mendapatkan apa yang ingin mereka dapatkan, dan sekarang harus bergerak dengan hati-hati," kata Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus, Senin, 4 Desember 2023.
Diketahui, saat ini suku bunga acuan The Fed berada di kisaran 5,25 persen sampai 5,50 persen. Suku bunga yang bertahan sejak Juli 2023 ini merupakan yang tertinggi dalam 22 tahun terakhir.
Dalam pidatonya, Powell mengatakan pasar tenaga kerja AS masih sangat kuat, meski dalam beberapa hari terakhir mulai terjadi perlambatan. Tampaknya perekonomian mulai kembali kepada keseimbangan yang lebih baik antara permintaan dan penawaran ketenagakerjaan.
Meski Powell mengatakan demikian, pasar menilai lain. Menurut pelaku pasar dan investor, mereka menilai The Fed mulai membuka pintu untuk melakukan perubahan.
"Hal ini telah mendorong peningkatan probabilitas pemangkasan tingkat suku bunga The Fed pada tahun depan," kata Nico.
Baca juga: Rupiah Senin Pagi Menguat ke Rp15.435/USD