Ilustrasi harga minyak dunia turun. Foto: Daily News Egypt.
Husen Miftahudin • 10 December 2025 09:08
Houston: Harga minyak dunia merosot pada perdagangan Selasa waktu setempat (Rabu WIB), melanjutkan penurunan dua persen pada sesi sebelumnya.
Ini terjadi karena para pedagang memantau pembicaraan damai yang bertujuan untuk mengakhiri perang Rusia di Ukraina, mempertimbangkan kekhawatiran atas pasokan yang melimpah dan menantikan keputusan mengenai suku bunga AS.
Mengutip Yahoo Finance, Rabu, 10 Desember 2025, harga minyak mentah Brent berjangka turun 0,2 persen menjadi USD62,37 per barel. Sementara West Texas Intermediate (WTI) turun 0,1 persen menjadi USD58,80.
Kedua acuan harga minyak turun lebih dari satu dolar pada perdagangan Senin setelah Irak memulihkan produksi di ladang minyak West Qurna 2 milik Lukoil, salah satu yang terbesar di dunia.
Proposal perdamaian Ukraina-Rusia
Ukraina sedang bersiap untuk menyampaikan proposal
perdamaian yang telah direvisi kepada AS setelah diskusi di London antara Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy dan para pemimpin Prancis, Jerman, dan Inggris.
"Harga minyak berada dalam kisaran perdagangan yang ketat sampai kita mendapatkan gambaran yang lebih baik tentang arah pembicaraan damai," kata kepala analis pasar KCM Trade, Tim Waterer.
"Jika perundingan gagal, kami memperkirakan harga minyak akan naik, atau jika ada kemajuan, dan ada kemungkinan pasokan Rusia ke pasar energi global kembali pulih, harga diperkirakan akan turun," tambah dia.
(Ilustrasi pergerakan harga minyak. Foto: dok ICDX)
Pasokan minyak bakal berlebih
Pasar minyak diperkirakan akan menghadapi surplus yang terus meningkat pada 2026, yang akan memberikan tekanan berkelanjutan pada harga, ungkap analis ING dalam sebuah catatan riset.
Para analis memperkirakan surplus lebih dari dua juta barel per hari tahun depan karena OPEC+ mengakhiri pemangkasan pasokan lebih cepat dari yang diantisipasi dan produksi non-OPEC terus meningkat.
Pasokan global diperkirakan akan meningkat sebesar 2,1 juta barel per hari, sementara permintaan diperkirakan hanya meningkat sebesar 800 ribu barel per hari.
ING memperkirakan minyak mentah Brent rata-rata USD57 per barel pada 2026, memperingatkan meningkatnya persediaan dan 'struktur contango yang lebih dalam' dapat semakin membebani pasar.
Struktur contango mengacu pada situasi di pasar berjangka minyak di mana harga berjangka lebih tinggi daripada harga spot saat ini. Dengan kata lain, kontrak untuk pengiriman berjangka menjadi semakin mahal seiring dengan bertambahnya kontrak.