Harga Emas Terus Menguat Tajam di Tengah Pelemahan Dolar AS

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Harga Emas Terus Menguat Tajam di Tengah Pelemahan Dolar AS

Husen Miftahudin • 27 November 2025 11:41

Jakarta: Harga emas dunia (XAU/USD) kembali menunjukkan performa positif pada perdagangan Kamis setelah reli kuat pada sesi sebelumnya. Pada Rabu, 26 November 2025, emas menguat lebih dari 0,80 persen didorong oleh penurunan imbal hasil obligasi pemerintah Amerika Serikat (AS) dan melemahnya dolar AS.

Kombinasi kedua faktor tersebut kembali meningkatkan minat pasar terhadap aset safe haven, terutama di tengah meningkatnya peluang penurunan suku bunga oleh Federal Reserve meskipun data ekonomi AS tetap solid. XAU/USD sempat diperdagangkan di level USD4.165 setelah memantul dari titik terendah hariannya di USD4.127.

Menurut analis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, struktur teknikal emas saat ini mempertegas dominasi tren bullish. Kombinasi pola candlestick harian dan posisi harga di atas indikator Moving Average menunjukkan momentum kenaikan masih terjaga.

"Selama tekanan beli tetap konsisten, peluang emas untuk melanjutkan penguatan cukup besar," ujar Andy dikutip dari analisis hariannya, Kamis, 27 November 2025.

Untuk proyeksi pergerakan hari ini, Andy menegaskan dua kemungkinan utama. Pertama, jika dorongan bullish berlanjut, emas berpotensi naik menuju area USD4.208 sebagai target terdekat. Level tersebut menjadi resistance penting yang perlu diperhatikan pelaku pasar.

Kedua, jika harga gagal mempertahankan momentum dan berbalik terkoreksi, maka potensi pelemahan terdekat berada di sekitar USD4.116, yang kini menjadi support dinamis jangka pendek.

Pada Kamis, 27 November 2025 pagi, XAU/USD sempat diperdagangkan di sekitar USD4.150, sedikit terkoreksi dari penutupan sebelumnya namun tetap berada dalam kisaran bullish. Dari sisi fundamental, serangkaian rilis data ekonomi AS memberikan warna baru bagi pasar emas. Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan klaim tunjangan pengangguran mingguan turun ke level terendah sejak pertengahan April, menjadi 216 ribu, lebih baik daripada perkiraan 225 ribu.

Sementara itu, data Pesanan Barang Tahan Lama untuk September memang mengalami penurunan dari bulan sebelumnya, namun tetap melampaui ekspektasi analis.
 

Baca juga: Kilau Emas Makin Mentereng di Tengah Keyakinan Suku Bunga Fed Bakal Disunat


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Dolar AS tertekan


Menariknya, meskipun data ekonomi AS cukup solid, pasar tetap melihat peluang penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan Desember berada di kisaran 85 persen berdasarkan CME FedWatch Tool. Ekspektasi kebijakan yang lebih longgar ini menjadi faktor utama yang menekan dolar AS, tercermin dari penurunan Indeks Dolar (DXY) ke 99,60 atau turun 0,19 persen.

"Pelemahan dolar ini memberikan angin segar bagi emas yang memiliki korelasi terbalik dengan mata uang tersebut," tutur Andy.

Di sisi lain, perkembangan geopolitik global turut memengaruhi sentimen investor. Ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan kembali meningkat setelah pernyataan terbaru dari Kementerian Pertahanan Taiwan mengenai perubahan pola manuver militer Beijing.

Sementara itu, kabar adanya kemajuan diplomatik antara Rusia dan Ukraina membuka peluang perdamaian, yang secara historis dapat menekan harga emas karena menurunkan permintaan aset safe haven. Namun, pelaku pasar menilai ekspektasi kebijakan dovish dari The Fed masih menjadi faktor dominan yang membatasi pelemahan emas.

Secara keseluruhan, harga emas hari ini masih berada dalam fase bullish yang solid, didukung oleh pelemahan dolar AS, ekspektasi penurunan suku bunga The Fed, dan dinamika pasar global yang terus berubah. Andy Nugraha menilai peluang kenaikan masih tetap terbuka lebar selama tekanan beli bertahan.

"Meski demikian, pasar tetap perlu mewaspadai potensi koreksi jika momentum melemah. Dengan sentimen dovish The Fed yang masih dominan, emas berpeluang melanjutkan tren positifnya, menjadikannya salah satu aset yang paling diperhatikan investor pada pekan ini," papar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)