Dokter Perkosa Pendamping Pasien, Legislator NasDem: Dia Bukan Manusia!

Jakarta: Anggota Komisi IX DPR Fraksi NasDem Irma Suryani Chaniago mengecam keras tindakan dokter pelaku kekerasan seksual terhadap keluarga pasien di Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung. Pelaku ialah peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pajajaran (Unpad), Priguna Anugrah Pratama (PAP).

"Dia bukan manusia. Seharusnya dokter itu taat pada sumpah kedokteran. Kalau sudah begini moralnya, mungkinkah orang seperti ini bisa diandalkan untuk bisa membantu menyelamatkan nyawa pasien? Tentu tidak bisa," kata Irma kepada Metrotvnews.com melalui keterangan video, Kamis, 10 April 2025.

Irma mengatakan pelaku telah mencoreng profesi dokter. Bahkan, menggerus kepercayaan masyarakat hingga mencoreng rumah sakit.

"Karena apa? Karena dianggap keamanannya lemah dan tentu saja tidak ada pertanggung jawaban," ucap Irma.
 

Baca juga: Korban Pencabulan Dokter Residen RSHS Diduga Lebih dari Seorang

Irma heran karena tindakan keji itu bisa terjadi. Dia mempertanyakan pengawasan pihak rumah sakit.

"Saya ingin menegaskan juga perihal SOP yang ada di RS, kan seharusnya kalau dokter anastesi itu mau melakukan tindakan tentunya harus ada, harus ada Pendamping suster atau pun dokter jag. Nah ini juga yang saya pertanyakan di RS Hasan Sadikin kenapa hal ini bisa terjadi dan lolos," ujar Irma.

Dia juga mendesak Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bertindak tegas. Izin praktik pelaku didesak dicabut seumur hidup.

"Karena dia tidak bisa mempertanggungjawabkan moralnya, tidak bisa mempertanggung jawabkan dirinya sebagai dokter yang seharusnya menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan," kata Irma.

Polisi menetapkan PAP, 31, yang merupakan residen PPDS anestesi FK Unpad sebagai tersangka. Dia melakukan kekerasan seksual terhadap keluarga pasien di RSHS Bandung.