Tren Kriminal Turun, Polri Dinilai Berhasil Jaga Keamanan

Ilustrasi. Foto: Medcom

Tren Kriminal Turun, Polri Dinilai Berhasil Jaga Keamanan

Anggi Tondi Martaon • 5 May 2025 22:52

Jakarta: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dinilai mampu menjaga keamanan. Sebab, tren kriminal di Indonesia mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir.

Pendiri Haidar Alwi Institute (HAI), R Haidar Alwi menyampaikan, kasus kriminal mengalami penurunan sebesar 4,23 persen, dari 339.537 kasus tahun 2023 menjadi 325.150 kasus tahun 2024. Capaian itu diraih di tengah tren kriminalitas di ASEAN dan Asia mengalami peningkatan. 

"Bahkan global sedang menunjukkan tren peningkatan berdasarkan riset Organized Crime Index," kata Haidar melalui keterangan tertulis, Senin, 5 Mei 2025.

Berdasarkan riset Global Residence Index pada Januari 2025,  indeks keamanan Jakarta menempati peringkat 87 dari 181 kota besar di dunia. Unggul atas Guangzhou (Tingkok), Istanbul (Turkey), New York (Amerika Serikat), Moskow (Rusia), Kuala Lumpur (Malaysia), Bangkok (Thailand) dan New Delhi (India).

Demikian pula dengan riset International Police Science Association (IPSA) berkolaborasi dengan Institute for Economics and Peace (IEP) yang dirilis pada 2023. Polri menempati peringkat 63 dari 125 negara atau naik 21 peringkat dibanding sebelumnya di posisi 84 dari 127 negara terkait aspek menjaga keamanan.

"Bahkan untuk salah satu variabel, Polri menempati peringkat 3 dari 125 negara. Unggul atas juara umum Denmark dan Finlandia. Selain lompatan kinerja yang signifikan, artinya Polri juga berhasil menekan risiko gangguan keamanan dan ancaman ke titik yang lebih rendah," ungkap dia.
 

Baca juga: 

Kapolri Diminta Lebih Tegas Berantas Premanisme


Temuan-temuan tersebut memperkuat riset yang dirilis Gallup dalam laporan Global Law and Order 2022. Dalam riset tersebut, Indonesia menempati peringkat 5 dari 120 negara dengan indeks keselamatan tertinggi di dunia. 

Mayoritas masyarakat disebut merasa aman.  Hal itu tak lepas dari kinerja dan kepercayaan terhadap kepolisian yang begitu tinggi. 

"Pilpres dan Pilkada serentak 2024 yang berlangsung jauh lebih aman dan minim gesekan yang menelan korban jiwa dibandingkan pemilu sebelumnya serta 'zero terrorist attack' selama 2023-2024 merupakan bukti terjaganya stabilitas keamanan dalam negeri," sebut dia.

Tidak hanya menjaga stabilitas keamanan dalam negeri, Polri bersama TNI berpartisipasi menjaga stabilitas keamanan dunia. Mereka menempati peringkat 5 sebagai pasukan yang paling berkontribusi dalam misi perdamaian.

Berdasarkan data yang dirilis Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) per 31 Januari 2025, jumlah pasukan Polri dan TNI yang bertugas dalam berbagai misi perdamaian dunia mencapai 2.752 personel. Jumlah tersebut terdiri dari 2.599 laki-laki dan 193 perempuan.

"Kontribusi Polri dan TNI dalam menjaga perdamaian dunia bahkan lebih besar dari China di posisi 8 dan Amerika Serikat di posisi 82," ujar dia.

Terkait penegakan hukum, tingkat penyelesaian perkara naik 1,09 persen dari 74,25 persen pada 2023 menjadi 75,34 persen pada 2024. Tak hanya itu, penyelesaian perkara melalui restorative justice juga meningkat 2.888 kasus atau15,89 persen  dari 18.175 perkara tahun 2023 menjadi 21.063 perkara tahun 2024.

"Angka-angka demikian tidak hanya menunjukkan penegakan hukum yang efektif dan berkeadilan terutama 'restorative justice' juga berdampak pada penghematan anggaran negara untuk penyelidikan, penyidikan, penuntutan, persidangan dan pembinaan di lapas," kata dia.

Dalam hal pelayanan masyarakat, Indeks Pelayanan Publik (IPP) Polri 2024 mendapatkan predikat 'A' dari Kemenpan RB dengan skor 4,61 dari 5,00. Tahun sebelumnya, Polri juga mendapatkan predikat serupa.

"Tren positif ini menandakan langkah maju Polri dalam menyelenggarakan pelayanan masyarakat yang berkualitas," imbuh R Haidar Alwi.

Oleh karena itu, masuk akal bila Presiden Prabowo Subianto berkali-kali memberikan kode bahwa dirinya akan tetap mempertahankan Kapolri Listyo. Teranyar, kode tersebut disampaikan Kepala Negara pada Hari Buruh 2025.

"Saya yakin keputusan Presiden Prabowo mempertahankan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo di tengah masifnya penyebaran kebencian dan sentimen negatif terhadap Polri adalah keputusan yang berbasis data dan fakta," ujar dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)