Kilau Emas Masih Redup, Harganya Turun ke USD3.265

Ilustrasi. Foto: Freepik.

Kilau Emas Masih Redup, Harganya Turun ke USD3.265

Eko Nordiansyah • 30 June 2025 09:18

Chicago: Harga emas dunia (XAU/USD) melanjutkan penurunannya ke sekitar USD3.265 selama awal perdagangan sesi Asia pada Senin, 30 Juni 2025. XAU/USD melanjutkan penurunan ke dekat USD3.250 di tengah selera risiko yang membaik.

Dikutip dari FXStreet, logam mulia ini terjun ke dekat level terendah satu bulan setelah perjanjian perdagangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok meningkatkan selera risiko. Para investor menunggu pidato para pejabat The Fed nanti pada hari Senin untuk mendapatkan dorongan baru.

Perjanjian perdagangan yang dicapai antara AS dan Tiongkok minggu lalu mengenai cara mempercepat pengiriman mineral ke AS dipandang positif oleh pasar. Hal ini, pada gilirannya, mengurangi daya tarik bullion sebagai aset safe haven. Selain itu, perjanjian gencatan senjata antara Iran dan Israel minggu lalu berkontribusi pada penurunan logam kuning ini.

"Perlambatan dalam geopolitik telah memberikan kesempatan bagi para investor untuk mulai mengambil keuntungan karena prospek ke depan dari semacam perang kinetik dengan Tiongkok dan perkembangan di Timur Tengah," kata ahli strategi pasar senior di RJO Futures Daniel Pavilonis.
 

Baca juga: 

Saham Berjangka AS Naik, Investor Siap-siap Raup Cuan



(Ilustrasi emas. Foto: Dok Bappebti)

Aliran safe haven dan optimisme penurunan suku bunga The Fed

Di sisi lain, ketegangan geopolitik yang baru atau ketidakpastian perdagangan yang dipicu oleh Presiden AS, Donald Trump, dapat mendorong pembelian oleh bank sentral dan meningkatkan permintaan logam mulia, aset safe haven tradisional.

Optimisme yang meningkat terhadap penurunan suku bunga Federal Reserve (The Fed) juga dapat mengangkat bullion yang tidak memberikan imbal hasil.

Para pedagang meningkatkan taruhan, bank sentral AS akan memangkas suku bunga lebih banyak kali tahun ini. Serta mungkin lebih cepat dari yang diprakirakan sebelumnya karena data AS yang dirilis pada Jumat menunjukkan penurunan yang tidak terduga dalam belanja konsumen.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)