Firli Temui Pimpinan KPK Sebelum Mengundurkan Diri

Jakarta: Ketua sementara Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nawawi Pomolango menyebut Firli Bahuri datang ke Gedung Merah Putih KPK sebelum menyambangi Kantor Dewas KPK pada Kamis, 21 Desember 2023. Purnawirawan jenderal bintang tiga Polri pamit mengundurkan diri kepada para komisioner.

"Sebenarnya, kemarin beliau (Firli) jam 16.00 WIB ya, datang menemui kami, dan menyerahkan surat sebelum beliau ke Dewas, beliau ke kita, menyerahkan itu (surat pengunduran diri) ke saya," kata Nawawi di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, 22 Desember 2023.

Nawawi menghormati keputusan Firli untuk mengundurkan diri dari jabatannya. KPK kini menyerahkan mekanisme selanjutnya kepada pemerintah.

"Kami kembalikan kepada pemerintah, sebagaimana yang ditentukan mekanismenya oleh peraturan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2019, yaitu bahwa kemudian akan ada Keppres pemberhentian tetap pada yang bersangkutan (Firli)," ucap Nawawi.

Nawawi juga menyerahkan penggantian posisi Firli kepada Komisi III DPR dan pemerintah. Termasuk, terkait pemilihan ketua definitif Lembaga Antirasuah.
 

Baca juga: Vonis Etik Firli Tak Terpengaruh Keputusan Jokowi

Nawawi enggan berspekulasi akan menjadi ketua definitif KPK. Ia cuma mau fokus menjalankan tugas sebagai pimpinan sementara.

"Saya tidak pernah berpikir saya akan menjalankan tugas dalam kapasitas seperti apapun yang akan ditetapkan," kata Nawawi.

Firli Bahuri mengundurkan diri dari KPK. Firli klaim sudah bersurat kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Saya mengakhiri tugas saya sebagai ketua KPK, dan saya menyatakan berhenti dan saya juga menyatakan tidak berkeinginan memperpanjang masa jabatan saya," kata Firli di Gedung Dewas KPK, Jakarta Selatan, Kamis, 21 Desember 2023.

Firli turut menyambangi Dewas KPK untuk mengabarkan pengunduran diri tersebut. Dia bertemu dengan Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean.

Namun, Firli tidak memerinci isi pembicaraannya dengan Tumpak. Tapi, dia sengaja datang setelah persidangan etik rampung.