Foto: Tangkapan layar
Medcom • 18 January 2024 17:49
Jakarta: Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia merilis survei terbaru dengan judul Dinamika Elektoral di Tingkat Nasional dan 13 Provinsi Kunci. Survei ini dilakukan pada periode 30 Desember 2023 hingga 6 Januari 2024, dengan melibatkan 1.200 orang di seluruh provinsi di Indonesia.
Hasil survei menunjukkan pasangan Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka menduduki posisi pertama dengan meraih 45,79 persen. Posisi kedua ada Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar 25,47 persen, dan terakhir Ganjar Pranowo-Mahfud MD, 22,96 persen.
Jika dilihat dari tren elektabilitas beberapa bulan terakhir, terlihat pola yang cukup menarik. Pasangan Anies-Muhaimin mengalami dinamika, periode 27 Oktober- 1 November 2023 memperoleh 24,4 persen. Kemudian pada 23 November - 1 Desember 2023 mengalami penurunan menjadi 22,8 persen, dan pada periode 22 Desember 2023 - 6 Januari 2024 meningkat menjadi 25,47 persen.
Sedangkan pasangan Prabowo-Gibran nampaknya mulai mengalami stagnasi di beberapa bulan terakhir. Pada 27 Oktober- 1 November 2023 memperoleh 39,7 persen, lalu 23 November - 1 Desember 2023 meraih 45,8 persen, dan pada 22 Desember 2023 - 6 Januari 2024 menjadi 45,79 persen.
“Ini survei sebelum debat capres ketiga. Jadi kalau kita bandingkan dengan survei bulan lalu terjadi stagnasi elektabilitas buat pasangan 02, ada dinamika positif Anies Baswedan naik ke 25 persen. Tren negatif 03 masih berlanjut,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi saat memaparkan hasil surveinya, Kamis, 18 Januari 2024.
Baca juga: Tren Elektabilitas Anies-Muhaimin Positif, Ganjar-Mahfud Negatif |
Selanjutnya trend pasangan Ganjar Pranowo dari hari ke hari terus mengalami penurunan elektabilitas. Pada 27 Oktober- 1 November 2023 memperoleh 30,00 persen, lalu 23 November - 1 Desember 2023 25,6 persen, dan pada 22 Desember 2023 - 6 Januari 2024 menjadi 22,96 persen.
Burhanudin menilai, jika stagransi Paslon 02 terus berlanjut hingga bulan depan, peluang Pemilu dua putaran akan terbuka, tapi peluang Pemilu satu putaran tetap ada. Burhanudin belum dapat memastikan siapa yang mendampingi Prabowo-Gibran jika Pemilu dua putaran.
“Kalau terjadi dua putaran, kemungkinan besar paslon nomor 2 lolos, yang belum clear siapa yang menemani Prabowo-Gibran jika dua putaran, karena Paslon 01 dan 03 memiliki peluang sama, meski secara absolut Anies Baswedan lebih besar peluangnya,” tambah Burhanuddin.
Survei ini dilakukan dengan metode wawancara tatap muka, dengan margin of error sekitar 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen. Dalam survei ini jumlah sampel basis sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.
Kemudian dilakukan oversample di 13 Provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga total sampel sebanyak 4.560 responden. (Imanuel Rymaldi Matatula/Medcom.id)