Ilustrasi. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 8 November 2023 16:07
Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat balik melemah pada penutupan perdagangan hari ini. Sebelumnya, pada pembukaan perdagangan rupiah sempat menguat 0,25 persen.
Mengacu data Bloomberg, Rabu, 8 November 2023, rupiah melemah 14 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.650 per USD.
Sementara jika mengacu data Yahoo Finance rupiah melemah 19 poin atau 0,12 persen menjadi Rp15.644 per USD. Pada penutupan perdagangan kemarin rupiah berada di posisi Rp15.625 per USD.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan indeks dolar AS memang tengah menguat seiring dengan sikap hawkish pejabat The Federal Reserve.
Baca juga: Pembukaan Perdagangan, Rupiah Menguat 0,25%
Suku bunga akan tetap lebih tinggi
Bank sentral memberi isyarat suku bunga AS akan tetap lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Kemungkinan besar akan tetap di atas lima persen hingga akhir 2024.
Data berjangka dari alat CME FedWatch menunjukkan kemungkinan 15 persen kenaikan suku bunga lagi pada Januari 2024 dan kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 22 persen pada Maret 2024.
Sementara dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps menjadi enam persen. Kenaikkan suku bunga ini akan berdampak terhadap berbagai sektor mulai dari properti, asuransi, sampai kredit yang disalurkan perbankan.
"Perlu dipahami juga bahwa kenaikan suku bunga dilakukan untuk memperkuat kebijakan stabilitas nilai tukar rupiah dari dampak ketidakpastian global, serta sebagai langkah preemptive dan forward looking untuk mitigasi dampaknya terhadap inflasi barang impor," jelas Ibrahim.
Untuk perdagangan besok Ibrahim memprediksi mata uang rupiah akan bergerak fluktuatif namun ditutup melemah direntang Rp15.630-Rp15.700 per USD.