Ilustrasi. Metrotvnews.com.
Siti Yona Hukmana • 26 August 2025 12:15
Jakarta: Motif penculikan dan pembunuhan Kepala Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Pemerintah, Mohamad Ilham Pradipta, masih misteri. Polda Metro Jaya masih melakukan pendalaman.
"Sedang didalami," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi kepada Metrotvnews.com, Selasa, 26 Agustus 2025.
Teranyar, polisi telah menangkap delapan tersangka. Empat tersangka selaku penculik korban berinisial AT, RS, RAH, RW alias Erasmus Wawo, ditangkap oleh Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Sedangkan, empat tersangka lainnya selalu aktor intelektual ditangkap oleh Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya. Keempatnya berinisial C, DH, YJ dan AA. Ade Ary mengatakan aktor intelektual itu dari penculikan bukan pembunuhan. Maka itu, motif belum didapatkan.
"Yang diamankan kan aktor intelektual penculikan," ujar Ade Ary.
Ade Ary menyebut penyidik masih melakukan pendalaman. Terutama menelusuri aktor pembunuhan Ilham Pradipta.
"Masih didalami," ujar mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan itu.
Namun, ketika ditanya oknum F yang memerintahkan empat tersangka
penculikan, Ade Ary tidak merespons. Informasi oknum F adalah otak penculikan dan pembunuhan ini disampaikan pengacara empat tersangka penculikan, Ardyanus Agal.
Agal mengungkap ada tiga klaster dalam peristiwa ini. Yakni pengintai, jemput paksa atau penculikan, dan eksekutor. Oknum F disebut terlibat di eksekutor.
Mohamad Ilham Pradipta diculik di parkiran Lotte Mart Pasar Rebo, Kelurahan Susukan, Kecamatan Ciracas, Jakarta Timur pada Rabu, 20 Agustus 2025. Aksi penculikan pria 37 tahun itu terekam CCTV.
Korban ditemukan tewas oleh seorang warga saat menggembalakan hewan ternak di Desa Naga Sari, Serang Baru, Kabupaten Bekasi pada Kamis pagi, 21 Agustus 2025 pukul 05.30 WIB. Korban ditemukan di persawahan dalam kondisi mata terlilit lakban dan tangan serta kaki terikat.
Hasil autopsi, pelaku diduga membunuh korban dengan benda tumpul pada bagian dada dan leher. Korban juga diduga tewas karena kehabisan oksigen. Sebab, diduga ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan korban kesulitan bernapas.