Ilustrasi rupiah. Metrototvnews.com/Eko Nordiansyah
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami pelemahan. Rupiah tertekan saat dolar AS mendapatkan banyak sentiment untuk menguat.
Mengutip data Bloomberg, Rabu, 20 Agustus 2025, rupiah hingga pukul 09.15 WIB berada di level Rp16.318 per USD. Mata uang Garuda tersebut melemah 72,5 poin atau setara 0,45 persen dari Rp16.245,5 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.
Sementara, data Yahoo Finance mencatat rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.236 per USD. Rupiah terpantau melemah dibandingkan pembukaan perdagangan pada hari sebelumnya sebesar Rp16.157 per USD.
(Ilustrasi. Foto: MI/Usman Iskandar)
Pasar fokus penyelesaian damai Rusia-Ukraina
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi mengungkapkan, pergerakan nilai tukar rupiah hari ini dipengaruhi oleh sentimen fokus pasar yang tertuju pada Presiden AS Donald Trump menjamu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Gedung Putih. Didampingi para pemimpin dari negara-negara besar Eropa, pertemuan tersebut bertujuan untuk merintis jalan menuju berakhirnya perang Rusia di Ukraina.
Dalam pernyataan publiknya, Trump berjanji AS akan membantu menjamin keamanan Ukraina sebagai bagian dari penyelesaian damai apa pun, meskipun ia tidak merinci bentuk atau cakupan jaminan tersebut. Zelensky menyambut baik pengumuman tersebut sebagai sebuah langkah maju yang besar. Trump mengatakan Putin dan Zelensky akan bertemu
Trump mengatakan ia telah mulai mengatur pertemuan antara Volodymyr Zelensky dari Ukraina dan Vladimir Putin dari Rusia dan mengusulkan diskusi tiga arah berikutnya, menjaga harapan tetap hidup untuk jalur menuju negosiasi. Para pemimpin Eropa di Washington mendesak gencatan senjata terlebih dahulu, sementara Trump mengisyaratkan dukungan untuk jaminan keamanan yang dipimpin Eropa bagi Kyiv.
Di sisi lain, pasar mencari kejelasan tentang tarif sekunder 25 persen Trump terhadap India. Pasar juga khawatir tentang tarif tambahan 25 persen AS yang dikenakan kepada India atas pembelian minyak Rusia, yang akan berlaku efektif pada 27 Agustus.
"Fokus pasar minggu ini adalah risalah rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang akan dirilis pada Rabu dan pidato Ketua Fed Jerome Powell di simposium Jackson Hole pada Jumat, yang keduanya dapat memberikan petunjuk baru tentang prospek kebijakan moneter The Fed," jelas Ibrahim.