Ilustrasi. Foto: dok Sahabat Pegadaian.
Husen Miftahudin • 17 November 2025 10:14
Jakarta: Harga emas dunia (XAUUSD) kembali bergerak volatil pada awal pekan setelah sempat anjlok hampir dua persen pada perdagangan Jumat lalu, 14 November 2025. Emas bahkan menyentuh level terendah harian di USD4.032 sebelum pulih tipis.
Tekanan tersebut dipicu oleh meningkatnya spekulasi Federal Reserve (The Fed) dapat memperlambat atau bahkan menghentikan siklus pelonggaran moneternya. Pernyataan bernada hawkish dari sejumlah pejabat The Fed membuat investor berhati-hati dalam memposisikan diri di aset safe haven seperti emas.
Pada perdagangan awal sesi Asia Senin, 17 November 2025, emas sempat mengalami pemulihan tipis menuju USD4.105, mengakhiri penurunan dua hari berturut-turut. Namun, torehan kenaikan tersebut masih dianggap rapuh karena pelaku pasar masih menunggu pidato dari empat pejabat The Fed: John Williams, Philip Jefferson, Neel Kashkari, dan Christopher Waller.
Sentimen pasar yang mulai membaik setelah pemerintah federal AS kembali beroperasi turut menekan permintaan terhadap aset lindung nilai.
Menurut analisis Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average mengindikasikan melemahnya tren bullish pada XAU/USD. Dengan kondisi tersebut, Andy memproyeksikan jika tekanan bearish masih berlanjut, emas berpotensi melanjutkan penurunan menuju area USD4.038 sebagai support terdekat.
"Namun apabila harga memantul dan gagal melanjutkan penurunan, peluang koreksi dapat membawa emas kembali naik ke kisaran USD4.145, yang kini menjadi resistance penting bagi buyer," ungkap Andy dikutip dari analisis hariannya, Senin, 17 November 2025.
| Baca juga: Harga Emas Sentuh Momentum Positif, Ini yang Perlu Diwaspadai Investor |
.jpg)