Ilustrasi. Foto: Dok MI
Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali melanjutkan tren penguatan pada pembukaan perdagangan hari ini. Mata uang Garuda terpantau menguat meski tipis dibandingkan dolar AS.
Mengutip data Bloomberg, Jumat, 14 Maret 2025, rupiah hingga pukul 09.05 WIB berada di level Rp16.391 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 37 poin atau setara 0,23 persen dibandingkan kemarin.
Sementara itu, berdasarkan data Yahoo Finance, rupiah menguat 20 poin atau 0,12 persen menjadi Rp16.399 per USD. Pada penutupan perdagangan kemarin rupiah berada di zona hijau pada posisi Rp16.420 per USD.
(Ilustrasi. MI/Susanto)
Pergerakan rupiah bakal fluktuatif
Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi memperkirakan rupiah hari ini akan fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.420 - Rp16.460 per dolar AS. Sejumlah sentimen akan memengaruhi pergerakan rupiah pada perdagangan hari ini.
Dari luar negeri, analis memperingatkan bahwa meskipun pergerakan pasar optimistis, kekhawatiran mendasar seperti ketegangan perdagangan dan ketidakpastian ekonomi global tetap ada. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa volatilitas pasar dapat terus berlanjut dalam waktu dekat.
Sebelumnya, bea masuk sebesar 25 persen yang diberlakukan oleh Presiden AS Donald Trump untuk baja dan aluminium yang mulai berlaku pekan ini. Sementara, Trump mengancam untuk meningkatkan perang dagang global dengan tarif lebih lanjut pada barang-barang Uni Eropa.
Saat ini, pasar juga tertuju pada data indeks harga produsen AS periode Februari 2025, sebagai petunjuk lebih lanjut tentang inflasi AS. Inflasi yang lebih rendah memberi ruang The Fed untuk memangkas suku bunga lebih lanjut.
Dari dalam negeri, sentimen berasal dari pemaparan APBN yang pada Februari 2025 mencatatkan defisit Rp31,2 triliun, setara dengan 0,13 persen produk domestik bruto (PDB). Defisit itu melebar dari posisi bulan sebelumnya atau Januari 2025, yaitu Rp23,5 triliun atau 0,1 persen PDB.