Kebijakan Trump Dikhawatirkan Picu Inflasi dan Perlambat Ekonomi

London: Para ekonom akademis terkemuka, dalam survei yang dilakukan oleh Financial Times (FT), telah memperingatkan kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan dorongan cepat untuk mengecilkan pemerintah federal diperkirakan akan memperlambat pertumbuhan ekonomi sekaligus meningkatkan inflasi.

Hampir semua ekonom dalam survei tersebut sepakat ketidakpastian seputar kebijakan ekonomi akan menghambat pertumbuhan, karena konsumen dan bisnis mengurangi pengeluaran, menurut FT, yang disurvei dalam kemitraan dengan Clark Center di Sekolah Bisnis Booth Universitas Chicago.

"Tarif, pemotongan pajak, pemotongan anggaran dan pengeluaran pemerintah, serangan terhadap pendanaan pendidikan, dan independensi (Fed) semuanya sedang berlangsung. Tidak ada hal semacam itu yang terjadi dalam 50 tahun saya membuat perkiraan," kata ekonom di Universitas Johns Hopkins Robert Barbera dikutip dari Xinhua, Rabu, 19 Maret 2025.
 

Baca juga: Tarif Timbal Balik Trump Picu Ketidakpastian Perdagangan Global

(Ilustrasi ekonomi global jeblok. Foto: Freepik)
 

Bikin sulit Fed capai target inflasi 2%

Menurut FT, estimasi median dari 49 ekonom yang disurvei memproyeksikan pertumbuhan ekonomi AS sebesar 1,6 persen pada 2025, penurunan tajam dari perkiraan 2,3 persen pada Desember.

Para ekonom juga memperkirakan kebijakan Trump akan mendorong inflasi lebih tinggi, sehingga semakin sulit bagi Federal Reserve untuk memenuhi targetnya sebesar dua persen.

Selain itu, lebih dari 90 persen responden menyatakan kekhawatiran tentang kualitas data ekonomi setelah Departemen Perdagangan AS memutuskan bulan lalu untuk membubarkan Komite Penasihat Statistik Ekonomi Federal, yang bertanggung jawab untuk meningkatkan kualitas data ekonomi.