Rilis Data Inflasi AS Dorong Wall Street Tebar Cuan Lagi

Ilustrasi perdagangan saham di Wall Street. Foto: Xinhua/Wang Ying.

Rilis Data Inflasi AS Dorong Wall Street Tebar Cuan Lagi

Husen Miftahudin • 25 October 2025 08:46

New York: Saham Amerika Serikat (AS) di Wall Street berakhir lebih tinggi pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB), setelah rilis data inflasi September yang sedikit lebih dingin dari perkiraan.

Mengutip Xinhua, Sabtu, 25 Oktober 2025, indeks Dow Jones Industrial Average naik 472,51 poin, atau 1,01 persen, menjadi 47.207,12, menandai penutupan pertamanya di atas level 47.000.

Sementara indeks S&P 500 naik 53,25 poin, atau 0,79 persen, menjadi 6.791,69. Indeks Nasdaq Composite naik 263,07 poin, atau 1,15 persen, menjadi 23.204,87. Ketiga indeks utama ditutup pada rekor tertinggi.

Sebanyak Enam dari 11 sektor utama S&P 500 menguat, dengan sektor teknologi dan jasa komunikasi memimpin penguatan dengan kenaikan masing-masing sebesar 1,58 persen dan 1,27 persen. Sektor energi dan material memimpin penguatan dengan penurunan masing-masing sebesar 1,01 persen dan 0,61 persen.

Laporan indeks harga konsumen (CPI) periode September 2025, yang tertunda karena penutupan pemerintah federal AS, naik 0,3 persen pada bulan tersebut, sehingga tingkat inflasi tahunan menjadi 3,0 persen, menurut Biro Statistik Tenaga Kerja.

Kedua angka tersebut sedikit di bawah ekspektasi ekonom sebesar 0,4 persen secara bulanan (mtm) dan 3,1 persen secara tahunan (yoy), berdasarkan survei Dow Jones. Tanpa memperhitungkan makanan dan energi, IHK inti naik 0,2 persen (mtm) dan 3,0 persen (yoy), juga lebih rendah dari perkiraan 0,3 persen dan 3,1 persen.
 

Baca juga: Inflasi AS Terkerek Kenaikan Harga BBM


(Ilustrasi pergerakan saham pada IHSG. Foto: Medcom.id)
 

Fed bakal pangkas suku bunga di Desember


Setelah rilis IHK, para pedagang meningkatkan taruhan mereka Federal Reserve akan memangkas suku bunga pada dua pertemuan terakhirnya tahun ini. Probabilitas pemangkasan suku bunga pada Desember melonjak menjadi 98,5 persen dari sekitar 91 persen sebelum data tersebut, menurut perangkat CME FedWatch. Peluang pemangkasan suku bunga minggu depan tetap di atas 95 persen.

"Laporan IHK yang lemah hanya sedikit yang 'mengkhawatirkan' The Fed, dan kami terus memperkirakan pelonggaran lebih lanjut pada rapat The Fed minggu depan," ujar Lindsay Rosner, kepala investasi pendapatan tetap multi-sektor di Goldman Sachs Asset Management.

"Pemotongan suku bunga di Desember juga masih mungkin terjadi mengingat minimnya data saat ini, sehingga The Fed tidak punya banyak alasan untuk menyimpang dari jalur yang telah ditetapkan dalam diagram titik," tambah dia.

Dalam berita perusahaan, saham Intel naik 0,31 persen setelah produsen cip tersebut melaporkan pendapatan kuartal ketiga yang melampaui estimasi Wall Street. "Kami yakin kami berada di posisi yang tepat untuk memainkan peran yang lebih signifikan dalam AI," kata John Pitzer, kepala hubungan investor Intel.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Husen Miftahudin)