Dokter Residen Tersangka Pemerkosa Pasien RSHS Diduga Punya Kelainan Seksual

Polisi menangkap Dokter PPDS tersangka pemerkosaan terhadap keluarga pasien. (MTVN/P Aditya)

Dokter Residen Tersangka Pemerkosa Pasien RSHS Diduga Punya Kelainan Seksual

P Aditya Prakasa • 9 April 2025 18:55

Bandung: Peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Pajajaran (Unpad), Priguna Anugrah Pratama (PAP), tersangka pemerkosa pasien Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung diduga mengalami kelainan seksual, setelah dilakukan pemeriksaan sementara oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jawa Barat. Polisi pun akan kembali melakukan pemeriksaan psikologis tersangka Priguna Anugrah Pratama (PAP).

"Dari pemeriksaan beberapa hari ini memang kecenderungan pelaku ini mengalami sedikit kelainan dari segi seksual. Nanti kita akan perkuat dengan pemeriksaan dari psikologi forensik, untuk tambahan pemeriksaan sehingga kita menguatkan adanya kecenderungan kelainan seksual pelaku," kata Direktur Ditreskrimum Polda Jawa Barat, Kombes Surawan, Rabu 9 April 2025.

Dia mengatakan, tersangka diduga memanfaatkan keadaan karena ayah korban dalam kondisi kritis. Menurutnya, korban kemudian dimintai untuk mengecek darah sebelum melakukan tranfusi.

"Pelaku mau transfusi darah karena bapaknya berada dalam kondisi kritis. Anaknya tuh nggak tahu tujuannya apa, kemudian dibawa ke ruangan yang baru," ucap dia.

Surawan menjelaskan, peristiwa kekerasan seksual diduga dilakukan oleh tersangka saat korban berinisial FH dalam keadaan tidak sadar yang cukup lama setelah dibius. Bahkan, tersangka juga telah membawa kondom saat kejadian.

"Bawa (kondom). Dan itu memang ruangan belum dipakai, itu ruangan baru. Rencananya untuk operasi khusus perempuan jadi itu belum dipakai. Korban tidak sadar dari jam setengah 1 sampai setengah 4," ucap dia.

Dia mengatakan, penyidik telah melakukan visum terhadap korban saat proses penyelidikan. Pihaknya juga akan melakukan tes uji DNA terhadap sperma yang ada di bagian vital korban.

"Kemarin kita sudah disimpan dibekukan spermanya itu, akan dilakukan uji di DNA dari yang ada di kemaluan korban, kemudian keseluruhan uji DNA korban, dan juga yang ada di kontrasepsi itu, sesuai DNA sperma," kata Surawan.

Surawan mengatakan, tersangka ditangkap di sebuah apartemen miliknya pada 23 Maret 2025 lalu. Bahkan, tersangka sempat melakukan upaya bunuh diri sebelum dilakukan penangkapan.

"Jadi pelaku setelah ketahuan itu sempat berusaha bunuh diri juga, dengan memotong urat-urat nadi. Pelaku ditangkap di apartemennya pada tanggal 23 (Maret 2025)," kata dia.

Disinggung mengenai adanya korban lain, Kabid Humas Polda Jawa Barat, Hendra Rochmawan mengatakan, pihaknya membuka layanan pelaporan apabila ada yang telah merasa menjadi korban. Menurutnya, kemungkinan ada korban lain terkait kasus dan tersangka yang sama.

"Kami telah membuka layanan untuk laporan yang lainnya. Mungkin kasusnya sama tapi waktunya berbeda, mungkin karena malu atau mungkin karena sesuatu hal kita tunggu. Jadi apa yang disampaikan oleh teman-teman media ini ada kemungkinan, tetapi kami akan tetap menunggu dari korban yang berikutnya," ucap Hendra.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Lukman Diah Sari)