Bansos Pemilu Disebut Bikin Jumlah Orang Miskin di Indonesia Berkurang

Ilustrasi penyaluran bansos. Foto: dok MI.

Bansos Pemilu Disebut Bikin Jumlah Orang Miskin di Indonesia Berkurang

Naufal Zuhdi • 16 January 2025 10:46

Jakarta: Badan Pusat Statistik (BPS) menyampaikan, pada September 2024 jumlah penduduk miskin di Indonesia sebanyak 24,06 juta orang atau turun sebanyak 1,16 juta orang dibandingkan Maret 2024.

Merespons hal tersebut, Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CoRE) Mohammad Faisal mengungkapkan penurunan jumlah penduduk miskin tersebut adalah karena digelontorkannya bantuan sosial (bansos) menjelang pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan umum (Pemilu) beberapa waktu lalu.

"Ini yang banyak membantu penduduk miskin yang di bawah garis kemiskinan sehingga dengan diterimanya berbagai macam bansos dari sisi tingkat spending mereka jadi meningkat. Tadinya di bawah garis kemiskinan, jadi di atas garis kemiskinan," ucap Faisal saat dihubungi, dikutip Kamis, 16 Januari 2025.

Faisal menegaskan, pencatatan jumlah penduduk miskin yang turun pada September 2024 jika dibandingkan dengan Maret 2024 tersebut tidak akan berkelanjutan.

"Karena masih bergantung pada charity atau cash transfers dari pemerintah, bukan karena perekonomiannya secara mandiri itu berdaya," ungkap Faisal.
 

Baca juga: Total Penduduk Miskin Indonesia 24,06 Juta Orang, BPS: Berkurang Sejutaan


(Warga penerima mengangkat bantuan pangan beras. Foto: MI/Ramdani)
 

Masyarakat menengah bawah makin tertekan


Sebaliknya, Faisal menyebut kondisi ekonomi dan pekerjaan di luar walaupun mendapatkan banyak bansos yang digelontorkan pemerintah dan masih banyak juga yang tidak tepat sasaran, ekonomi untuk masyarakat kelas menengah bawah mengalami tekanan.

Hal itu, sambung dia, terlihat dari calon kelas menengah dan kelas menengah yang mengalami penurunan jumlah karena tekanan ekonomi yang membuat mereka mengurangi pengeluaran sehingga mereka turun kelas.

"Untuk kalangan miskin memang tidak turun ini karena memang diredam dengan banyaknya bansos tadi. Seandainya tidak ada bansos, maka ini nasibnya juga sama dengan kelas menengah, turun juga dari sisi spendingnya," imbuh Faisal.

Okeh karena itu, ia mengingatkan walaupun penurunan penduduk miskin pada September 2024 secara statistik adalah sebuah hal yang baik. Akan tetapi, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk menurunkan jumlah penduduk miskin secara nyata dan berkelanjutan.

"Yang diharapkan juga lebih sustainable yaitu dengan mendorong oleh pemerintah program-program empowerment secara ekonomi yang meningkatkan dari sisi income dan juga stabilitas dari harga barang-barang terutama bahan pangan," jelas dia.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)