Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Foto: Medcom/Anggi Tondi.
Fachri Audhia Hafiez • 4 August 2024 10:56
Jakarta: Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar mewanti-wanti Ketum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBNU Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Pimpinan salah satu organisasi Islam terbesar di Indonesia itu diminta tak ikut campur dengan dengan PKB.
Hal itu disampaikan Muhaimin merespons pernyataan Gus Yahya yang mengibaratkan PKB dan PBNU sebagai mobil dan pabrikan. Pernyataan itu disampaikan sebagai upaya mengembalikan PKB ke pemiliknya, yaitu NU.
"Anda sopan kami segan, Kalo gak sopan jangan ajak-ajak kite," kata Muhaimin di akun X (sebelumnya Twitter) @cakimiNOW yang diunggah Sabtu, 3 Agustus 2024.
Wakil Ketua DPR itu heran dengan tudingan yang dilemparkan Gus Yahya dan Gus Ipul. Hal itu bakal menurunkan tingkat kepercayaan terhadap PBNU.
"Yang rusak itu Yahya sama Saiful, kok PKB ditarik-tarik untuk ikut rusak, apa enggak semakin menurunkan tingkat kepercayaan pada PBNU? Melanggar khittoh yang ditegaskan mereka sendiri. Mempolitisir NU gak laku kok lanjut mempolitisir PKB, emang siapa lu," ungkap dia.
Baca juga:
Awal Mula Ketegangan Hubungan PBNU dan PKB |