Viral Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa UNS, Modus Main Gim

ilustrasi medcom.id

Viral Dugaan Kekerasan Seksual Mahasiswa UNS, Modus Main Gim

Triawati Prihatsari • 4 December 2025 22:30

Solo: Dugaan kasus kekerasan seksual terjadi di lingkungan mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS). Kasus tersebut viral di media sosial.

Salah satunya diunggah akun instagram @kentingansantuy yang membagikan kronologi kejadian dugaan kasus kekerasan seksual yang terjadi di antara mahasiswa UNS. Berdasarkan unggahan, dituliskan kronologi dugaan kekerasan seksual tersebut.
 


Tangkapan layar medsos. 

Peristiwa berawal saat korban berada di kos temannya untuk mengerjakan tugas bersama dua orang lainnya. Namun karena teman korban enggan diajak mengerjakan di luar, ia bersama temannya tetap mengerjakan tugas di kos. 

"Pada malam hari yang sama, anak-anak dari acara voli teknik kimia yang baru selesai bertanding malam itu datang ke kos tersebut yang merupakan tempat yang sama. Dimana korban dan teman- temannya sedang kumpul," tulis akun instgram @kentingansantuy. 

Namun karena sudah terlalu lama dan merasa tidak nyaman mengerjakan skripsi. Mereka kemudian memutuskan untuk bermain game. Permainan tersebut dilakukan dalam kondisi sadar. 

"Dikarenakan sudah terlalu ramai dan sudah tidak nyaman untuk mengerjakan skripsi. Mereka memutuskan bermain game agar suasana tidak terlalu membosankan. Hal ini juga dilakukan tanpa alkohol maupun obat2-an terlarang. Game yang dipilih adalah Truth or Dare (ToD), sebuah permainan biasa. Namun tanpa alasan yang jelas, dan tanpa diketahui korban sebelumnya, arah permainan ToD malah berubah menjadi "dare" yang bernuansa seksual dan mesum." 

"Karena game undercover ini dimainkan secara tim, korban yg merupakan perempuan sendiri diantara para pelaku, sering dijatuhkan dan dibuat selalu kalah. Setiap kali kalah, "dare" yang diberikan selalu semakin tidak pantas dan semakin mengarah ke pelecehan. Sampai akhirnya korban dipaksa untuk membuka baju oleh para pelaku yang secara sadar tanpa pengaruh alkohol maupun obat2 terlarang."

"Tangan dan kaki korban dipegang erat, mulut korban ditutup, dan mereka memaksa korban mengikuti "dare" tersebut sambil terus berusaha membuka. Yang lebih menyakitkan, mereka bahkan melontarkan beberapa kata verbal yang menyinggung dengan dalih "bercanda" dan "sportivitas" permainan untuk mengikuti hukuman. Dengan seluruh tenaga yang dipunyai, korban berusaha melawan dengan teriak meskipun mulutnya di tutup, dengan berusaha menjambak, menggigit, mencakar, dan berontak untuk melepaskan diri dari para pelaku."

Kemudian di slide kedua unggahan, ditampilkan video permohonan maaf dari mahasiswa yang melakukan dugaan pelecehan seksual tersebut.

Dikonfirmasi terkait hal hal itu, Ketua Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) UNS, Ismi Dwi Astuti mengakui telah menerima laporan. 

"Kasusnya sudah dilaporkan ke Satgas 1 Desember dan saat ini sedang dalam proses pemeriksaan," ujar Ismi. 

Ia menambahkan, pihaknya tidak menetapkan jumlah tersangka yang diperiksa. Kendati demikian, ia menegaskan satgas telah meminta keterangan kepada pelapor, terduga korban, saksi serta terlapor. 

"Kami tidak menetapkan jumlahnya. Mengacu pada regulasi, yang akan dimintai keterangan adalah pelapor,  terduga korban, para saksi dan terlapor," ungkap Ismi.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
(Lukman Diah Sari)