Rupiah Dibuka Perkasa atas Dolar AS

Ilustrasi rupiah. Metrototvnews.com/Husen Miftahudin

Rupiah Dibuka Perkasa atas Dolar AS

Eko Nordiansyah • 14 November 2025 09:16

Jakarta: Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pembukaan perdagangan hari ini mengalami peguatan. Mata uang Garuda mencoba ambil momentum saat dolar AS mengalami tekanan.

Mengutip data Bloomberg, Jumat, 14 November 2025, rupiah berada di level Rp16.713 per USD. Mata uang Garuda tersebut menguat 15 poin atau setara 0,09 persen dari Rp16.728 per USD pada penutupan perdagangan sebelumnya.

Sementara menukil data Yahoo Finance, rupiah pada waktu yang sama berada di level Rp16.727 per USD. Mata uang Garuda tersebut justru melemah dibandingkan Rp16.720 per USD pada penutupan perdagangan kemarin.

Meski demikian, Analis pasar uang Ibrahim Assuaibi, memproyeksikan rupiah akan kembali mengalami melemah pada Jumat, 14 November 2025. Menurutnya, mata uang rupiah fluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp16.730 - Rp16.770 per USD.

 



(Ilustrasi. Foto: Dok MI)

Faktor pendorong gerak rupiah

Ibrahim mengatakan Dewan Perwakilan Rakyat AS pada Rabu malam mengesahkan RUU yang bertujuan untuk membuka pendanaan dan mengakhiri penutupan pemerintah terlama yang pernah ada, dengan Presiden Donald Trump kini siap untuk menandatangani RUU tersebut menjadi undang-undang.

RUU tersebut yang akan menjaga pendanaan pemerintah hingga setidaknya 30 Januari, disahkan dengan suara 222 banding 209, dengan 216 anggota Partai Republik dan enam anggota Partai Demokrat mendukung RUU tersebut.

"Pengesahan RUU ini membantu menjernihkan ketidakpastian atas permintaan bahan bakar AS, mengingat penutupan tersebut menyebabkan ribuan pembatalan penerbangan di seluruh negeri," ujarnya.

Selain itu, para pembuat kebijakan Fed terbagi pendapat mengenai penurunan suku bunga di tengah kekhawatiran inflasi. Gubernur Fed Stephen Miran menggambarkan kebijakan moneter AS terlalu ketat, terutama karena ia yakin meredanya inflasi perumahan akan meredakan tekanan harga.

Sementara itu, Presiden Fed Atlanta, Raphael Bostic, pada hari Rabu mengatakan bahwa ia lebih suka mempertahankan suku bunga tetap seperti saat ini sampai ada "bukti jelas" bahwa inflasi kembali ke target dua persen.

Di Eropa, Moskow menyadari bahwa negara-negara Barat anggota NATO sedang mempersiapkan persenjataan untuk kemungkinan konfrontasi langsung dengan Rusia. Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Moskow juga sepenuhnya siap menghadapi kemungkinan konflik semacam itu.

Sementara di dalam negeri, pemerintah menargetkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2026 sebesar 2,68 persen dari produk domestik bruto (PDB). Namun mengacu pada target kinerja Kementerian Keuangan Tahun 2025-2029, target defisit tersebut di atas batas aman kisaran 2,45 persen hingga 2,53 persen dari PDB pada 2026.

"Kebijakan fiskal, sektor keuangan dan ekonomi yang proaktif, adaptif dan mampu menggerakkan transformasi ekonomi, pencapaian tersebut diukur dengan indikator Rasio defisit APBN terhadap PDB. Meski demikian, Kementerian Keuangan tidak menjelaskan lebih lanjut dasar penetapan target defisit terhadap PDB dalam batas aman tersebut," pungkasnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Eko Nordiansyah)