Kenaikan Masih Berlanjut, Harga Emas Dunia Cetak Rekor Tertinggi

Chicago: Harga emas naik hampir dua persen ke level tertinggi sepanjang masa pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB), didorong oleh meningkatnya ekspektasi pemotongan suku bunga Amerika Serikat (AS) lebih lanjut dan permintaan safe haven yang terus berlanjut di tengah ketidakpastian politik. Investor tengah mencermati pidato Federal Reserve mendatang dan data inflasi utama untuk sinyal kebijakan baru.
 
Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 23 September 2025, harga emas spot naik 1,7 persen ke rekor tertinggi baru di USD3.747,08 per ons. Sementara harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,9 persen lebih tinggi di USD3.775,10.
 
Gubernur Federal Reserve Stephen Miran mengatakan bank sentral harus memangkas suku bunga secara agresif untuk mengurangi risiko terhadap prospek ekonomi.
 
The Fed memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pekan lalu, penurunan pertama sejak Desember 2024, dan mengisyaratkan kesediaan untuk melonggarkan kebijakan lebih lanjut.
 

Baca juga: Pulih Usai Keputusan The Fed, Bullish Harga Emas Diprediksi Terus Berlanjut

(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Investor cermati serangkaian pidato The Fed

 
Investor mencermati serangkaian pidato The Fed minggu ini, termasuk pernyataan Ketua Jerome Powell pada Selasa, untuk mendapatkan sinyal baru mengenai arah kebijakan moneter bank sentral. Data harga pengeluaran konsumsi pribadi inti AS hari Jumat juga menjadi fokus.
 
Sementara itu, setelah penurunan musiman yang biasa terjadi dalam pembelian emas di Inggris, permintaan bank sentral telah pulih menjadi 63 ton, menyamai rata-rata pasca-2022 dan menambah sentimen bullish, kata Societe Generale dalam sebuah catatan pada Senin.
 
Harga perak spot naik 2,1 persen menjadi USD43,99 per ons, tertinggi dalam lebih dari 14 tahun. Platinum naik satu persen menjadi USD1.418,61 dan paladium naik tipis 3,3 persen menjadi USD1.186,71.