Ilustrasi kemiskinan. Foto: Medcom.id
Media Indonesia • 4 March 2024 20:52
Jakarta: Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira menilai angka kemiskinan ekstrem sebesar nol persen sulit tercapat pada 2024. Sebab, upaya pemerintah menggelontorkan bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai (BLT) tak mampu mengangkat kesejahteraan masyarakat karena efek naiknya harga beras masih dirasakan ke kelompok miskin.
"Kondisi pendapatan masyarakat di daerah penghasil komoditas perkebunan luar jawa juga cukup menantang. Harga tandan buah segar sawit yang rendah berkorelasi dengan sulitnya pendapatan pekebun dan buruh tani mengimbangi naiknya biaya hidup," ujar Bhima kepada Media Indonesia, Senin, 4 Maret 2024.
Bhima menyebut pemerintah perlu kebijakan yang lebih struktural dibanding fokus pada bansos. Salah satunya lewat peningkatan upah pekerja di sektor informal, memperbesar kesempatan kerja, dan fokus pembangunan infrastruktur yang berkorelasi dengan kebutuhan sanitasi, akses air bersih, hingga rumah layak ke daerah 3T.
Baca juga: Kesejahteraan 1,52% Keluarga Miskin Ekstrem Naik Tingkat |