Ketua Perkumpulan Jaga Pemilu Indonesia, Natalia Soebagjo. (Foto: Dok. Metro TV)
Imanuel R Matatula • 15 February 2024 18:08
Jakarta: Ketua Perkumpulan Jaga Pemilu Indonesia, Natalia Soebagjo mengatakan, Pemilu 2024 mengalami peningkatan terkait animo masyarakat dalam melaporkan pelanggaran pemilu.
Menurutnya, hal ini merupakan perkembangan yang baik dan perlu dihargai, karena hal tersebut juga bisa membantu tugas dari Bawaslu.
“Yang menarik dari jaga pemilu, animo dari masyarakat untuk melapor itu sangat tinggi, dan sekarang yang sedang antre banyak sekali,” ujar Natalia dalam tayangan Metro TV, Kamis, 15 Februari 2024.
Natalia menjelaskan, ada perbedaan antara temuan-temuan pada hari Pemilu maupun sebelum diselenggarakannya Pemilu.
Baca juga: Surya Paloh Minta Masyarakat Tunggu Hasil Resmi KPU
“Kalau pada hari H itu kebanyakan surat suara yang sudah dicoblos, datang ke TPS tidak boleh memilih dalam maupun luar negeri, dan pencatatan hasil surat suara tidak sama dengan sistem KPU,” ucap Natalia.
Natalia menyebut setiap laporan yang masuk pada Jaga Pemilu akan melalui tahap verifikasi barulah pihaknya melaporkan ke Bawaslu.
“Karena kami tidak punya wewenang untuk melakukan follow up penindakan,” lanjutnya.
Sebelumnya, Bawaslu memberikan pernyataan bahwa dalam pemilu kali ini terdapat beberapa masalah yang dihadapi, diantaranya 10.496 TPS logistik tidak lengkap, 6.084 TPS surat suara tertukar, 5.000 KPPS tidak menjelaskan tata cara pemungutan suara, 2.632 TPS ditemukan ada pemilih menggunakan hak pilih lebih dari satu kali, dan lain sebagainya.