Ilustrasi rupiah. Foto: MI
Annisa Ayu Artanti • 1 February 2024 16:49
Jakarta: Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat ditutup menguat pada penutupan perdagangan Kamis sore.
Mengacu data Bloomberg, Kamis, 1 Februari 2024, rupiah menguat 18 poin atau 0,11 persen ke level Rp15.764 per USD.
Sementara berdasarkan data Yahoo Finance rupiah menguat 15 poin atau 0,09 persen menjadi Rp15.759 per USD.
Pada penutupan perdagangan sebelumnya rupiah berada di posisi Rp15.774 per USD dan pada pembukaan perdagangan hari ini rupiah berada di level Rp15.790 per USD.
Faktor penguatan rupiah
Ibrahim Assuaibi Direktur PT Laba Forexindo Berjangka mengatakan, pada perdagangan sore ini rupiah ditutup menguat. Rupiah menguat didorong oleh beberapa faktor, di antaranya faktor internal.
Pertama, Bank Indonesia memberi sinyal adanya peluang menurunkan tingkat suku bunga acuan atau BI Rate. Namun sebelum melakukan itu, BI akan tetap fokus pada upaya menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Peluang untuk penurunan suku bunga terbuka," kata dia.
Selain itu, meski masih dibayangi ketidakpastian, kondisi fundamental ekonomi terjaga. Inflasi terjaga dan neraca perdagangan surplus.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pada Januari 2024 inflasi sebesar 0,04 persen secara bulanan (mtm) dengan kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,19.
Sedangkan, tingkat inflasi tahun ke tahun yaitu Januari 2024 terhadap Januari 2023 tercatat 2,57 persen dan tingkat inflasi tahun kalender (Januari 2024 terhadap Desember 2023) sebesar 0,04 persen.
"Tingkat inflasi bulanan Januari 2024 lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya dan bulan yang sama tahun lalu," sebut dia.
Penyumbang inflasi terbesar pada Januari 2024 berdasarkan kelompok pengeluaran adalah makanan, minuman dan tembakau sebesar 0,18 persen mtm dengan andil 0,05 persen.