Ilustrasi rupiah. Foto: MI/Rommy.
Jakarta: Mata uang rupiah melemah pada pembukaan perdagangan hari ini. Rupiah melemah setelah The Fed kembali mempertahankan suku bunganya sehingga membuat dolar AS menjadi menarik.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Kamis pagi tergelincir tujuh poin atau 0,05 persen menjadi Rp15.790 per USD dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.783 per USD. Indeks dolar AS sudah naik dalam lima hari terakhir dengan berada pada level 103.
Bank Sentral AS (Federal Reserve) kembali mempertahankan suku bunga pada level tertinggi dalam 22 tahun terakhir, yaitu 5,25 persen hingga 5,5 persen karena inflasi terus menurun, sambil menghindari sinyal penurunan suku bunga di masa depan.
Ketua Fed Jerome Powell mengatakan inflasi turun dari level tertingginya tanpa peningkatan pengangguran yang signifikan, yang merupakan 'kabar baik', sambil mencatat inflasi tetap berada di atas target jangka panjang The Fed sebesar dua persen.
Menunggu data inflasi
Powell mengatakan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC), yang merupakan badan pembuat kebijakan The Fed, percaya suku bunga kebijakan kemungkinan besar berada pada puncaknya dalam siklus pengetatan ini. Jika perekonomian berkembang secara luas seperti yang diharapkan, hal tersebut akan mulai menurunkan peringkat kebijakan
"Komite memperkirakan tidak tepat untuk mengurangi kisaran target sampai mereka memperoleh keyakinan lebih besar inflasi bergerak secara berkelanjutan menuju dua persen," jelas Komite.