Dolar AS Menguat

Ilustrasi. Foto: MI/Ramdani.

Dolar AS Menguat

Husen Miftahudin • 8 June 2024 09:03

New York: Dolar Amerika Serikat (AS) melonjak pada perdagangan Jumat waktu setempat (Sabtu WIB) untuk mencatatkan kenaikan mingguan, karena laporan pekerjaan yang lebih kuat meredakan spekulasi penurunan suku bunga Federal Reserve pada September.
 
Mengutip Investing.com, Sabtu, 8 Juni 2024, indeks dolar, yang melacak nilai mata uang terhadap enam mata uang utama lainnya yang dipimpin oleh euro, naik 0,8 persen menjadi 104,91. Ini menjadi kenaikan terbesar harian terbaik sejak 10 April.
 
"Untuk memicu pembalikan yang lebih besar dari tren pelemahan dolar AS baru-baru ini, laporan CPI AS untuk Mei dan/atau pertemuan FOMC harus secara serius menimbulkan keraguan apakah The Fed akan menurunkan suku bunganya sepanjang tahun ini," kata MUFG dalam catatannya.
 
Menjelang pertemuan dua hari The Fed minggu depan, pertaruhan terhadap jeda hawkish dari The Fed mendapat dorongan setelah laporan NFP AS yang kuat untuk pertumbuhan lapangan kerja dan upah.
 
Laporan hari Jumat ini muncul dengan latar belakang pembaruan pasar tenaga kerja minggu ini, termasuk data yang menunjukkan lowongan pekerjaan anjlok ke level terendah dalam tiga tahun.
 

Baca juga: Saham-saham AS Ambruk
 

Peluang penurunan suku bunga Fed

 
Adapun, peluang suku bunga September turun menjadi 45 persen pada Jumat dari 55 persen sehari sebelumnya, menurut Alat Monitor Suku Bunga Fed.
 
Awal tahun ini, The Fed mengisyaratkan tiga kali pemotongan suku bunga pada tahun ini, namun inflasi yang tinggi dan pasar lapangan kerja yang kuat menunjukkan bahwa perekonomian tidak memerlukan bantuan apa pun dari penurunan suku bunga berkali-kali.  
 
"Kami memperkirakan proyeksi terbaru The Fed akan menunjukkan revisi ke atas terhadap prospek inflasi tahun ini, namun tidak cukup untuk mencegah The Fed terus memberikan sinyal bahwa mereka berencana melakukan beberapa penurunan suku bunga pada paruh kedua tahun ini," kata MUFG.
 
Data inflasi CPI pada Mei mendatang yang akan dirilis pada Rabu, mungkin juga berperan dalam pemikiran The Fed dan langkah dolar selanjutnya, kata Morgan Stanley.
 
"Kami memperkirakan USD akan menurun jika CPI bulan Mei mengejutkan ke sisi bawah, menyebabkan komite membiarkan proyeksi Maret untuk PCE inti dan suku bunga dana fed fund tidak berubah pada bulan September," kata Morgan Stanley.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)