Kereta cepat Whoosh. Foto: Dok. KCIC. 
                                                
                    Candra Yuri Nuralam • 30 October 2025 06:34 
                
                
                    
                        Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menyelidiki dugaan rasuah dalam proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung atau Whoosh. Lembaga Antirasuah meminta masyarakat memberikan informasi untuk membantu penyelidik.
“Kami sangat terbuka jika ada masyarakat yang memiliki informasi dan data (untuk diberikan ke penyelidik),” kata juru bicara (jubir) KPK Budi Prasetyo di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Rabu, 29 Oktober 2025.
 
Budi enggan memerinci data yang dibutuhkan KPK untuk menaikkan kasus ini ke tahap penyidikan. Namun, kata dia, semua informasi akan ditelaah penyelidik untuk mempertajam dugaan.
“Tentu itu akan menjadi pengayaan terhadap proses 
investigasi yang sedang KPK lakukan,” tegas Budi.
 Juru bicara (jubir) KPK Budi Prasetyo. Foto: Metrotvnews.com/Candra Yuri Nuralam.
Juru bicara (jubir) KPK Budi Prasetyo. Foto: Metrotvnews.com/Candra Yuri Nuralam.
Sebelumnya, KPK merespons pernyataan eks Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) 
Mahfud MD yang menyebut penelusuran dugaan penyelewengan dana kereta cepat atau Whoosh tidak harus menunggu laporan. Lembaga Antirasuah bisa menggelar perkara dengan cari bukti.
Budi sepakat dengan Mahfud bahwa penelusuran kasus bisa dilakukan tanpa menunggu laporan. Namun, aduan merupakan bentuk kerja sama KPK dengan masyarakat dalam pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Kemudian terkait informasi awal yang disampaikan tersebut, KPK memandang positif, mengingat laporan aduan masyarakat merupakan bentuk partisipasi dan pelibatan langsung publik dalam pemberantasan korupsi," ujar Budi melalui keterangan tertulis, Senin, 20 Oktober 2025.