MUI Kembali Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel

Ilustrasi Majelis Ulama Indonesia (MUI). Medcom.id

MUI Kembali Serukan Boikot Produk Terafiliasi Israel

Achmad Zulfikar Fazli • 19 June 2025 00:03

Jakarta: Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali menyerukan aksi nyata kepada seluruh umat Islam mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina. Sekaligus, mengajak umat Islam untuk menekan agresi Israel

Hal ini disampaikan MUI melalui Tausiyah dengan Nomor: Kep-63/DP-MUI/VI/2025 yang ditandatangani Ketua Umum MUI KH Anwar Iskandar dan Sekjen MUI Buya Amirsyah Tambunan di Jakarta, pada Selasa, 17 Juni 2025.

Salah satu penekanan utama dalam tausiyah tersebut adalah seruan untuk memperkuat gerakan boikot ekonomi terhadap seluruh produk yang berasal dari, berafiliasi dengan, atau mendukung Israel. MUI menegaskan, boikot merupakan bentuk perlawanan non-kekerasan yang efektif terhadap kejahatan kemanusiaan yang dilakukan rezim Zionis.

“Menyeru seluruh umat Islam untuk terus melanjutkan dan memperkuat gerakan boikot terhadap seluruh produk yang berasal dari, berafiliasi dengan, atau mendukung Israel,” tulis MUI dalam poin kedelapan Tausiyah dilansir dari laman MUI, Rabu, 18 Juni 2025.

Tidak hanya seruan moral, langkah ini sejalan dengan pandangan Iran yang menyebut tekanan ekonomi sebagai cara paling efektif untuk menghentikan agresi Israel. Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi, menyatakan bahwa tekanan dalam bentuk kecaman atau deklarasi tidak lagi cukup. 

Dia mendorong negara-negara Muslim, termasuk Indonesia, mengambil langkah konkret. Misalnya, memboikot produk Israel guna melemahkan perekonomian dan kekuatan militer Zionis.

“Kita dapat mencegah tindakan ilegal Israel dan mengancam keberadaan mereka dengan memboikot produknya serta memblokir komoditas yang dibutuhkan Israel,” ujar Boroujerdi dalam media briefing di Jakarta.

Meski Indonesia tidak memiliki hubungan diplomatik resmi dengan Israel, perdagangan kedua negara masih berlangsung. Data dari Kementerian Perdagangan menunjukkan nilai perdagangan bilateral Indonesia-Israel mencapai USD237 juta pada 2024, naik dari USD187 juta pada 2023. 

Pada Januari-April 2025, nilai perdagangan telah menyentuh USD97,8 juta, naik dari USD81,7 juta di periode yang sama tahun lalu.
 

Baca Juga: 

MUI Kecam Video AI 'Hari Pertama di Neraka': Menyesatkan Umat!


Fakta ini menjadi pengingat penting gerakan boikot tidak hanya seruan simbolik, namun bisa menjadi instrumen nyata dalam menghentikan kejahatan kemanusiaan dan memperkuat solidaritas dunia Islam terhadap perjuangan rakyat Palestina.

MUI juga meminta Pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah diplomatik tertinggi, serta mendesak PBB dan komunitas internasional agar bertindak cepat atas kejahatan kemanusiaan yang dilakukan Israel di Gaza maupun agresinya terhadap Iran. 

MUI mendorong pembukaan akses bantuan kemanusiaan ke Palestina tanpa hambatan, serta mengupayakan kemerdekaan Palestina di forum-forum internasional.

Tausiyah tersebut juga menekankan pentingnya solidaritas spiritual dan moral. MUI menyerukan umat Islam untuk rutin membaca qunut nazilah dalam salat berjamaah dan menggelar istigasah, memohon pertolongan Allah SWT demi kemenangan rakyat Palestina dan terciptanya perdamaian yang adil di Timur Tengah.

“Mengimbau seluruh pengurus masjid di Indonesia untuk membaca qunut nazilah secara rutin, dan menggelar istighatsah sebagai doa kolektif demi kemerdekaan Palestina,” bunyi poin kesembilan Tausiyah.

MUI menegaskan keterlibatan aktif umat Islam Indonesia dalam mendukung perjuangan Palestina adalah bagian dari ukhuwah Islamiyah, serta tanggung jawab moral sebagai bangsa yang menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan keadilan.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)