Harga Emas Dunia Sukses Curi Kilau Dolar AS

Emas batangan. Foto: dok The Safe House.

Harga Emas Dunia Sukses Curi Kilau Dolar AS

Husen Miftahudin • 6 May 2025 08:52

Chicago: Harga emas dunia naik lebih dari dua persen pada perdagangan Senin waktu setempat (Selasa WIB). Hal ini didorong oleh pelemahan dolar dan permintaan safe haven, sementara pasar menunggu keputusan kebijakan dari Federal Reserve AS akhir minggu ini.

Mengutip data Yahoo Finance, Selasa, 6 Mei 2025, harga emas spot naik 2,3 persen menjadi USD3.315,09 per ons. Sementara harga emas berjangka AS ditutup 2,4 persen lebih tinggi pada USD3.322,3.

Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 100 persen untuk film yang diproduksi di luar negeri, yang memicu kembali kekhawatiran tentang potensi dampak perang dagang global.

Para pedagang menunggu komentar Ketua Fed Jerome Powell yang akan dirilis pada Rabu untuk mendapatkan petunjuk tentang jalur suku bunga bank sentral. Fed telah mempertahankan suku bunga kebijakannya dalam kisaran 4,25 persen sampai 4,50 persen sejak Desember.
 

Baca juga: Terkikis Lagi, Dominasi Dolar AS Pudar?


(Ilustrasi pergerakan harga emas. Foto: dok Bappebti)
 

Fed diramal tahan suku bunga lagi


The Fed diperkirakan akan membiarkan suku bunga tidak berubah pada pertemuan ini, tetapi ini mungkin pertemuan terakhir di mana hasilnya sangat jelas dengan tarif Trump yang menimbulkan bayangan ketidakpastian atas prospek ekonomi.

Emas, yang dianggap sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian dan cenderung berkembang pesat dalam lingkungan suku bunga rendah, telah mencapai beberapa rekor tertinggi dan naik lebih dari 26 persen sepanjang tahun ini.

Goldman Sachs memperkirakan emas akan terus mengungguli perak, tetapi mengingat korelasi yang kuat dalam arus, permintaan baru untuk emas pada 2025 kemungkinan akan meningkatkan harga perak juga.

Adapun perak spot naik 1,0 persen menjadi USD32,31 per ons. Sementara itu, platinum turun 0,4 persen menjadi USD956,05 dan paladium turun 1,5 persen menjadi USD939,55.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Husen Miftahudin)