Cegah Penyakit Menular, Pemerintah Perluas Cakupan Vaksinasi Jemaah Haji

Jemaah haji ilustrasi. Dok MCH 2023

Cegah Penyakit Menular, Pemerintah Perluas Cakupan Vaksinasi Jemaah Haji

Atalya Puspa • 24 February 2025 23:15

Jakarta: Pemerintah terus meningkatkan upaya perlindungan kesehatan bagi jemaah haji dengan memperketat kebijakan vaksinasi. Tahun ini, selain vaksin meningitis yang telah lama diwajibkan, seluruh jemaah juga diwajibkan mendapatkan vaksin polio. 

Kebijakan ini sejalan dengan ketentuan dari Pemerintah Arab Saudi yang mewajibkan vaksin polio bagi seluruh jemaah. Bukan hanya mereka yang berasal dari daerah dengan riwayat kasus polio.

"Kami tadi pagi mengajukan agar vaksin polio hanya diberikan kepada jemaah dari lima provinsi yang melaporkan kasus polio, namun Menteri Kesehatan Arab Saudi menegaskan bahwa vaksin ini harus diberikan kepada seluruh jemaah dari seluruh provinsi," ujar Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Liliek Marhaendro Susilo dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Senin, 24 Februari 2025.

Selain vaksin meningitis dan polio, Kementerian Kesehatan merekomendasikan jemaah untuk mendapatkan vaksin influenza dan pneumonia. Penyakit pernapasan menjadi salah satu risiko utama bagi jemaah haji mengingat tingginya kepadatan dan kondisi cuaca ekstrem di Arab Saudi.

"Kami menganjurkan agar jemaah, terutama yang berusia lanjut atau memiliki komorbid, menerima vaksin influenza dan pneumonia. Hal ini penting untuk mencegah komplikasi kesehatan selama berada di Tanah Suci," jelasnya.
 

Baca juga: Kemenkes Sebut Kuota Tenaga Kesehatan Haji Terbatas

Kondisi cuaca yang panas dan interaksi dengan jutaan orang dari berbagai negara meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular. Makanya, vaksinasi menjadi langkah preventif yang sangat penting dalam memastikan kesehatan jemaah selama menjalankan ibadah.

Mengingat peningkatan jumlah jemaah yang harus divaksinasi, pemerintah memastikan bahwa stok vaksin mencukupi. Kementerian Kesehatan telah bekerja sama dengan Bio Farma dan lembaga terkait untuk menjamin distribusi vaksin meningitis, polio, influenza, dan pneumonia ke seluruh daerah.

"Stok vaksin sudah kami pastikan cukup untuk memenuhi kebutuhan jemaah haji tahun ini. Distribusi juga terus dilakukan secara bertahap agar tidak ada keterlambatan," ungkapnya.

Ia memerinci stok vaksin pengadaan 2024 sebanyak 23.100 vial tetap digunakan untuk kebutuhan vaksin 2025. Selain itu, vaksin meningitis yang diusulkan pada 2025 sebanyak 191.057 vial. 

"Penyediaan vaksin meningitis 2025 masih dalam proses pengadaan oleh biro pegadaan barang dan jasa," kata Liliek.
 
Baca juga: Pengurusan Visa Jemaah Haji Diperketat

Meski kebijakan vaksinasi telah ditetapkan, pemerintah menghadapi tantangan dalam memastikan seluruh jemaah mendapatkan vaksin yang diwajibkan. Salah satu kendala utama adalah keterbatasan waktu bagi calon jemaah yang baru menyelesaikan pembayaran dan harus segera menjalani pemeriksaan kesehatan serta vaksinasi.

Mengatasi hal ini, Kementerian Kesehatan bekerja sama dengan dinas kesehatan daerah untuk mempercepat distribusi vaksin dan pelaksanaan imunisasi di fasilitas kesehatan terdekat. Selain itu, edukasi kepada calon jemaah juga terus dilakukan agar mereka memahami pentingnya vaksinasi sebagai bagian dari persiapan haji.

"Kami mendorong calon jemaah untuk segera melengkapi vaksinasi mereka sejak jauh hari agar tidak terjadi penumpukan di tahap akhir menjelang keberangkatan," ujarnya.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Arga Sumantri)