Sahroni: BNN dan Polri Harus Berani Berantas 900 Kampung Narkoba

Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni. Foto: Dok. Fraksi NasDem.

Sahroni: BNN dan Polri Harus Berani Berantas 900 Kampung Narkoba

Anggi Tondi Martaon • 4 November 2024 17:40

Jakarta: Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni menyoroti keberadaan 900 kampung narkoba di Indonesia. Badan Narkotika Nasional (BNN) dan Polri harus berani melakukan penindakan terhadap 900 kampung narkoba tersebut.

Hal itu disampaikan Sahroni merespons pernyataan Ketua BNN Marthinus Hukom yang menyebut kendala pemberantasan kampung narkoba. Penindakan sulit dilakukan karena para bandar memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat. 

"Maka menurut saya, penyelesaian ratusan kampung narkoba ini tinggal menunggu keseriusan dari BNN dan Polri saja, harus berani berantas. Karena kalau ada keinginan dan keberanian, saya rasa bisa diselesaikan sesegera mungkin. Mudah kok bagi penegak hukum, apalagi lokasinya sudah jelas seperti itu,” kata Sahroni melalui keterangan terulis, Senin, 4 November 2024.

Bendahara Umum (Bendum) DPP Partai NasDem itu meminta aparat penegak hukum tak menjadikan potensi kerentanan sosial sebagai alasan tidak menindak para bandar. Keberadaan kampung narkoba itu harus segera ditindak. 
 

Baca juga: 

Kabareskrim Targetkan Berantas Seluruh Kampung Narkoba


“Makanya, saya minta BNN-Polri untuk bisa memutus rantai kejahatan ini. Jangan jadikan potensi kerentanan sosial sebagai alasan. Justru setelah diberantas, dibersihkan, baru negara hadir untuk menata pola kehidupan masyarakat sekitar yang sudah terlanjur terjerumus. Buat lapangan pekerjaan, hadirkan ruang-ruang industri kreatif. Ada banyak cara,” ungkap dia.

Sahroni optimis permasalahan kampung narkoba ini dapat diselesaikan sesegera mungkin. Jangan biarkan masyarakat bergantung pada peredaran barang haram.

“Saya yakin BNN-Polri dapat segera memberantas kampung narkoba, dan memberikan solusi bagi masyarakat. Jangan biarkan masyarakat terus-terusan hidup di lingkungan haram,” tutup Sahroni.

Sebelumnya, Kepala BNN RI Marthinus Hukom menyebutkan ada sebanyak 900 kampung narkoba yang masih ada di Indonesia. Ia juga memaparkan sejumlah alasan sulitnya memutus peredaran narkoba di kawasan itu. 

Martinus menyebutkan para bandar beroperasi di sejumlah kampung narkoba dengan memanfaatkan situasi kondisi ekonomi masyarakat. Para bandar membuat masyarakat bergantung pada para bandar.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Anggi Tondi)