Menkeu Sri Mulyani pada FMCBG G20 di Brasil. Foto: dok Kemenkeu.
M Ilham Ramadhan Avisena • 29 July 2024 18:16
Jakarta: Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyoroti pentingnya untuk mencapai kesepakatan pada Pilar Satu terkait peningkatan keadilan pajak bagi negara-negara pasar. Menurutnya, gagalnya kesepakatan multilateral dapat menyebabkan tindakan unilateral yang berpotensi mengakibatkan pajak berganda dan merugikan ekonomi global.
Hal itu ia sampaikan dalam sesi perpajakan di pertemuan ketiga Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara G20 (Finance Ministers and Central Bank Governors/FMCBG) di Rio De Janeiro, Brasil pada 25-26 Juli 2024.
"Perlunya kebijakan pajak progresif yang efektif untuk mengurangi ketidaksetaraan pendapatan dan kekayaan, serta pentingnya kerja sama internasional dalam pertukaran informasi dan pembangunan kapasitas untuk mengatasi perencanaan pajak agresif oleh individu-individu berpenghasilan tinggi," jelas Sri Mulyani seperti dikutip dari siaran pers, Senin, 29 Juli 2024.
Sementara itu, Ketua dan Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF) Kristalina Georgieva menyampaikan, visi para menteri G20 mengenai perpajakan progresif dinilai sebagai sesuatu yang tepat dan disambut dengan baik.
Itu karena kebutuhan untuk membangun kembali penyangga fiskal sekaligus memenuhi kebutuhan sosial dan pembangunan memerlukan keputusan yang sulit di banyak negara.
"Mempromosikan keadilan perpajakan membantu memastikan penerimaan masyarakat atas keputusan-keputusan ini," kata dia dinukil dari keterangan tertulis.
Baca juga: Duh! Pemerintahan Jokowi Bakal Tinggalkan Banyak 'PR' |