Rupiah Ditutup Melemah Tipis

Jakarta: Nilai tukar rupiah (kurs rupiah) terhadap dolar Amerika Serikat (AS) melemah tipis pada penutupan perdagangan sore ini.

Mengacu Bloomberg, Kamis, 9 November 2023, rupiah melemah lima poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.655 per USD. Pada pembukaan perdagangan hari ini rupiah juga melemah 0,12 persen.

Senada dengan data Bloomberg, mengacu data Yahoo Finance rupiah juga melemah lima poin atau 0,03 persen menjadi Rp15.649 per USD. Pada hari ini rupiah diperdagangkan dikisaran Rp15.624 per USD hingga Rp15.669 per USD.
 
Baca juga: Rupiah Dibuka Melemah 0,12%

Faktor pelemahan rupiah

Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelemahan rupiah ini disebabkan oleh faktor eksternal terutama sentimen The Fed dan data ekonomi Tiongkok.

Sejumlah pejabat The Fed memperingatkan minggu ini suku bunga AS akan tetap tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Pasar pun harus berhati-hati dalam bertaruh pada penurunan suku bunga lebih awal.

Di Asia, Tiongkok kembali melakukan disinflasi. Namun, tanda-tanda perselisihan ekonomi lainnya di Tiongkok menjadi beban terbesar di pasar Asia, karena data pemerintah menunjukkan inflasi konsumen dan produsen menyusut pada Oktober.

Sementara dari dalam negeri, dinamika perlambatan dan meningkatnya risiko ketidakpastian pasar keuangan global berdampak cukup signifikan pada hampir seluruh negara emerging market, termasuk Indonesia.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan III 2023 tercatat 4,94 persen. Ekonomi Indonesia melambat dibandingkan kuartal sebelumnya yang tumbuh 5,17 persen, terutama akibat menurunnya kinerja ekspor barang dan jasa.

"Tren perlambatan global diperkirakan berlanjut dan berpotensi menyeret pertumbuhan triwulan IV kembali berada di bawah lima persen sehingga secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi di 2023 berisiko di bawah lima persen," jelas Ibrahim.

Untuk perdagangan besok Ibrahim memprediksi mata uang rupiah fluktuatif namun masih akan ditutup melemah direntang Rp15.640- Rp15.740 per USD.