PDIP Diprediksi Jadi Oposisi

Ilustrasi. Foto: Dok MI

PDIP Diprediksi Jadi Oposisi

Tri Subarkah • 24 April 2024 22:16

Jakarta: Ketiadaan perwakilan PDI Perjuangan dalam rapat pleno penetapan calon presiden dan wakil presiden terpilih Pilpres 2024 dinilai sebagai sinyal kuat bahwa partai politik pimpinan Megawati Soekarnoputri bakal berada di luar pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Menurut pengajar Departemen Ilmu Politik Universitas Indonesia, Reni Suwarso, koalisi yang dibentuk Prabowo nanti bakal gemuk dan bersifat lintas ideologi. Pasalnya koalisi terdiri dari nasionalis dan Islam maupun lintas tokoh yang pro maupun kontra terhadap Prabowo.

"Koalisi dibangun secara pragmatis ditentukan oleh besaran pembagian akses terhadap kekayaan negara," katanya kepada Media Indonesia, Rabu, 24 April 2024.

Reni berpendapat,Partai NasDem maupun PPP bakal mengarah masuk ke pemerintahan. Sementara, PDI Perjuangan bakal menjadi oposan meski di belakang layar tetap mendukung Prabowo.

"Bahkan beliau yang memberikan karpet merah untuk Prabowo pulang dari Yordania selesai pengasingan 1998. Dan pertarungan 03 (Ganjar-Mahfud) sebenarnya dengn anaknya Jokowi, bukan dengan Prabowo," ujar dia.
 

Baca juga: 

Oposisi Diminta Tahan Godaan untuk Bergabung dalam Pemerintahan



Pengajar ilmu politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengamini ada sinyal kuat PDIP menjadi oposisi. Salah satunya karena ketidakhadiran Ganjar-Mahfud dalam rapat pleno penetapan calon terpilih di KPU.

"Sinyal kuat bagi pilihan politik PDIP untuk mengambil langkah oposisi pada era pemerintahan Prabowo-Gibran," kata Umam.

Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Habib Aboe Bakar Al-Habsyi berharap dalam waktu dekat pihaknya dapat bertemu dengan Prabowo. Namun, ia menyebut belum ada janji yang dibuat ihwal pertemuan tersebut.

"Kita akan rapat di internal dulu. Kita mau ke NasDem kita mau ke PKB," kata Aboe.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com


(Eko Nordiansyah)