Peneliti ICW, Kurnia Ramadhan. Medcom.id/Candra Yuri Nuralam
Candra Yuri Nuralam • 11 October 2023 18:00
Jakarta: Indonesia Corruption Watch (ICW) menyayangkan pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang menyebut dugaan pemerasan dalam penanganan kasus di Kementerian Pertanian (Kementan) merupakan serangan balik koruptor. Firli disebut tengah berhalusinasi.
"Pernyataan Firli Bahuri yang mengatakan pelaporan dugaan tindak pidana korupsi berupa pemerasan yang disinyalir dilakukan pimpinan KPK terhadap mantan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, merupakan bentuk serangan balik koruptor memperlihatkan dirinya sedang berhalusinasi," kata peneliti dari ICW Kurnia Ramadhana kepada Medcom.id, Rabu, 11 Oktober 2023.
Firli dinilai tidak pantas menyatakan itu. Apalagi, dugaan tersebut sudah naik ke tahap penyidikan di Polda Metro Jaya.
"Apa yang sedang dilakukan Polda Metro Jaya justru ingin membersihkan KPK dari pimpinan yang korup. Mestinya, Firli mendukung segala upaya yang sedang dilakukan Polda Metro Jaya, bukan justru menyebarkan pernyataan semacam itu," ucap Kurnia.
Kasus ini berawal saat ada aduan masyarakat masuk ke Polda Metro Jaya pada 12 Agustus 2023 terkait kasus dugaan korupsi berupa pemerasan yang dialami Syahrul Yasin Limpo oleh pimpinan KPK. Kemudian, polisi menerbitkan surat perintah pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) pada 15 Agustus 2023 sebagai dasar pengumpulan bahan keterangan atas informasi atau pengaduan masyarakat tersebut.
Selanjutnya, diterbitkan surat perintah penyelidikan pada 21 Agustus 2023. Sehingga, tim penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan serangkaian upaya penyelidikan menemukan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi dari aduan masyarakat tersebut.
Dalam proses penyelidikan, dilakukan serangkaian klarifikasi atau permintaan keterangan kepada beberapa pihak. Pemeriksaan dilakukan mulai 24 Agustus-3 Oktober 2023. Pemeriksaan terakhir dilakukan terhadap Syahrul pada Kamis, 5 Oktober 2023.