Firli Sebut Dugaan Pemerasan Sebagai Serangan, Pengamat: Hanya Upaya Mencari Simpati

Ketua KPK Firli Bahuri. Medcom/Candra

Firli Sebut Dugaan Pemerasan Sebagai Serangan, Pengamat: Hanya Upaya Mencari Simpati

Candra Yuri Nuralam • 11 October 2023 15:26

Jakarta: Pernyataan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri terkait dugaan pemerasan dalam penanganan kasus dugaan rasuah di Kementerian Pertanian (Kementan) merupakan upaya perlawanan koruptor dikritik. Purnawirawan Polri itu dinilai sedang mencari simpati publik.

"Itu kan cara Firli mengelak dari tuduhan pemerasan. Firli hendak meraih simpati publik dengan seolah-olah ini reaksi balik dari para koruptor," kata pengamat hukum dari Pusat Studi Antikorupsi Universitas Mulawarman, Herdiansyah Hamzah Castro kepada Medcom.id, Rabu, 11 Oktober 2023.

Menurut dia, Firli tengah mencoba memutarbalikkan fakta atas dugaan pemerasan. Upaya itu dinilai sia-sia karena rekam jejaknya yang penuh masalah.

"Publik tidak bodoh kok, sulit menerima mentah-mentah pernyataan dari orang yang berkali-kali bermasalah seperti Firli," ucap Castro.

Firli seharusnya membantah klaim itu di depan penyidik. Dia menilai Ketua KPK itu hanya sedang mencoba melindungi diri.

"Itu mestinya disampaikan di hadapan penyidik Polda Metro Jaya, bukan di hadapan media. Firli malah lebih mirip politisi dibanding aparat penegak hukum," ujar Firli.

Dugaan pemerasan itu sudah naik ke tahap penyidikan. Kasus ini berawal saat ada aduan masyarakat masuk ke Polda Metro Jaya pada 12 Agustus 2023 terkait kasus dugaan korupsi berupa pemerasan yang dialami Mentan oleh pimpinan KPK. Kemudian, polisi menerbitkan surat perintah pengumpulan bahan keterangan (pulbaket) pada 15 Agustus 2023 sebagai dasar pengumpulan bahan keterangan atas informasi atau pengaduan masyarakat tersebut.

Selanjutnya, diterbitkan surat perintah penyelidikan pada 21 Agustus 2023. Sehingga, tim penyelidik Subdit Tipidkor Ditreskrimsus Polda Metro Jaya melakukan serangkaian upaya penyelidikan menemukan apakah ada peristiwa pidana yang terjadi dari aduan masyarakat tersebut.

Dalam proses penyelidikan, dilakukan serangkaian klarifikasi atau permintaan keterangan kepada beberapa pihak. Pemeriksaan dilakukan mulai 24 Agustus-3 Oktober 2023. Pemeriksaan terakhir dilakukan terhadap Syahrul pada Kamis, 5 Oktober 2023.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)