NEWSTICKER

Pengamat: Projo Bukan Relawan, Tapi Loyalis Jokowi

Presiden Joko Widodo hadiri kegiatan relawannya di GBK. Foto: Medcom.id/Kautsar Widya Prabowo.

Pengamat: Projo Bukan Relawan, Tapi Loyalis Jokowi

Media Indonesia • 23 July 2023 08:24

Jakarta: Tren menjadi relawan sebuah tokoh politik sebenarnya sudah terjadi sejak cukup lama. Sayangnya, tren itu kini mulai bergeser dari benar-benar sukarela membantu, berubah menjadi orientasi kekuasaan dan uang.

Akibatnya, mereka tidak lagi mempromosikan dukungannya dengan cara-cara elegan. Sebaliknya, tak jarang mereka dengan melakukan cara-cara kotor seperti fitnah dan menjelek-jelakkan calon lain. Bahkan kesannya kini sudah seperti ormas.

Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti dan Pengamat politik, Ray Rangkuti mencontohkan pada organisasi Projo (pro Jokowi). Menurutnya, Projo sekarang bukan organisasi relawan, lebih tepat disebut organisasi loyalis Jokowi.

"Karena loyalis, maka aktivitasnya mendukung sepenuhnya apapun yang menjadi pilihan aktor/elite politik yang mereka dukung," ujar kepada Media Indonesia, Minggu, 23 Juli 2023.

Ray menuturkan Ada lima ciri organisasi relawan atau relawan. Pertama, dibentuk berdasar kerelaan masing-masing tanpa ada kaitan struktural dengan elite atau kelompok politik formal. "Kedua, ini penting membiayai sendiri segala aktivitasnya," ungkap Ray 

Kemudian, mengikat diri dengan yang dipilih berdasarkan kesamaan visi-misi. Bukan berdasarkan timbal balik jabatan politik.

Keempat, relawan menentukan sendiri langkah dan ketetapan politik mereka, bukan sebaliknya menunggu arahan dari tokoh politik tertentu. "Kelima, seharusnya tetap bersikap kritis. Yang baik didukung, yang melenceng dikritik," tegasnya.

Alih-alih memenuhi syarat sebagai relawan, Ray mengemukakan hampir dua dari lima kriteria dimaksud telah hilang dari Projo.

"Maka karena itu, tidak lagi disebut sebagai organisasi relawan tapi lebih tepat organisasi loyalis," tutur dia.

Ray menyebut istilah yang mereka pergunakan adalah tegak lurus. Bukan hanya Projo, Ray menuturkan sebagian besar kelompok-kelompok yang menamakan dirinya sebagai relawan saat ini bukanlah relawan dalam pengertian kriterianya. Ray menyayangkan saat ini Indonesia mengalami distorsi makna kerelawanan dalam politik.

"Saya kira, sejak Pilkada DKI Jakarta, kelompok relawan telah berubah fungsi menjadi kelompok loyalis. Itu yang terlihat di 2019 dan tampaknya akan membesar di 2024 yang akan datang," papar Ray.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Metrotvnews.com

(Arga Sumantri)