Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 12 November 2025 11:37
Jakarta: Harga emas kembali menguat setelah sempat mencapai level tertinggi tiga minggu di kisaran USD4.148 pada Selasa. Pada Rabu, 12 November 2025, logam mulia ini kini diperdagangkan di sekitar USD4.110 per troy ons.
Kenaikan ini terjadi di tengah kombinasi sentimen makroekonomi global, termasuk perkembangan politik Amerika Serikat (AS) dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve (The Fed) pada akhir tahun.
Menurut analis dari Dupoin Futures Indonesia Andy Nugraha, pergerakan emas dalam beberapa hari terakhir menunjukkan tanda-tanda penguatan teknikal yang cukup solid.
"Berdasarkan kombinasi pola candlestick dan indikator Moving Average, tren bullish pada XAU/USD masih cukup kuat. Jika tekanan beli berlanjut, emas berpotensi menguji level USD4.158, namun koreksi ke area USD4.098 masih mungkin terjadi apabila momentum naik melemah," jelas Andy dalam analisis harian, Rabu, 12 November 2025.
Sentimen positif terhadap emas semakin diperkuat oleh pelemahan data ketenagakerjaan Amerika Serikat. Data dari Automatic Data Processing (ADP) menunjukkan bahwa penciptaan lapangan kerja sektor swasta turun lebih dari 11.250 per minggu selama empat pekan terakhir hingga 25 Oktober.
Angka ini berlawanan dengan peningkatan yang sempat dilaporkan bulan sebelumnya, mengindikasikan adanya pelambatan di pasar tenaga kerja AS. Kondisi tersebut menambah ekspektasi The Fed akan mengambil langkah pemangkasan suku bunga untuk menjaga stabilitas ekonomi.
| Baca juga: Berkat Ini, Kenaikan Harga Emas Global Terus Berlanjut |
.jpg)