Atasi Kemacetan, Dishub Berencana Tutup Exit Tol Cipete-Pondok Labu pada Jam Sibuk

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta, Syafrin Liputo. Medcom.id/Christian

Atasi Kemacetan, Dishub Berencana Tutup Exit Tol Cipete-Pondok Labu pada Jam Sibuk

Farhan Zhuhri • 27 August 2025 16:03

Jakarta: Dinas Perhubungan (Dishub) Jakarta bakal menutup jalan keluar Tol Cipete-Pondok Labu, Jakarta Selatan, saat jam tersibuk (peak hour) sore hari. Penutupan ini dilakukan untuk mengatasi kemacetan di Jalan TB Simatupang.

Kepala Dishub Jakarta, Syafrin Liputo, mengatakan pengendara kendaraan bermotor roda empat selaku pengguna tol akan dialihkan untuk keluar menuju kawasan Lebak Bulus. Penyesuaian exit tol itu disebut hanya bakal berlangsung untuk sementara waktu.

"Kami mengusulkan untuk sementara, mengatur agar kelancaran lalu lintas terjadi di titik itu, untuk exit Tol Cipete-Pondok Labu, ini pada peak sore, itu ditutup. [Pengguna tol] dialihkan keluar di Lebak Bulus, sehingga mereka untuk yang akan ke Fatmawati, keluar Lebak Bulus, bisa berputar di ujung [Jalan RA Kartini], kemudian bisa kembali ke kawasan Jalan Fatmawati," ujar Syafrin di kawasan Monas, Jakarta Pusat, Rabu, 27 Agustus 2025.

Penutupan jalan keluar tol itu dilakukan karena penumpukan kendaraan bermotor kerap terjadi saat peak hour sore hari. Pihaknya telah bersurat kepada Kementerian Pekerjaan Umum terkait penutupan sementara exit tol.

Dishub Jakarta juga tengah mengkaji langkah lain untuk mengurai kemacetan Jalan TB Simatupang. Salah satunya, yakni penerapan sistem ganjil genap (gage).

Tak cuma itu, Pemprov Jakarta berupaya memperkecil ukuran proyek di jalan tersebut agar tak menghambat laju kendaraan bermotor.

"Tetapi prinsipnya, hal-hal terkait dengan teknis seperti tadi, kami bersama Pak Dirlantas [Polda Metro Jaya], itu memperkuat jajaran di lapangan, untuk melakukan pengaturan, termasuk di dalamnya kita juga memperkecil wilayah kerja proyek," tutur Syafrin.
 

Baca Juga: 

Banyak Galian, Kemacetan di TB Simatupang Makin Parah


Salah satu proyek yang ukurannya diperkecil adalah pembangunan instalasi pengolahan air limbah (IPAL). Kata Syafrin, ukuran proyek pembangunan IPAL semula 35 meter.

"Saat ini, [ukuran proyek pembangunan IPAL] sudah kami perpendek menjadi 20 meter. Hal-hal ini sementara yang bisa kita lakukan sehingga paling tidak dengan upaya kecil ini bisa memberikan kelancaran lebih baik dari pengguna di kawasan," ujar Syafrin.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Achmad Zulfikar Fazli)