Ilustrasi. Foto: Freepik.
Husen Miftahudin • 10 November 2025 08:07
New York: Harga berjangka Wall Street naik pada Minggu malam waktu setempat, setelah laporan menunjukkan Kongres hampir mencapai kesepakatan untuk mengakhiri penutupan pemerintah terlama yang pernah ada di Amerika Serikat (AS).
Harga berjangka naik setelah Wall Street mencatat kerugian tajam selama seminggu terakhir karena investor melepas saham teknologi di tengah meningkatnya kekhawatiran atas potensi gelembung yang dipicu oleh kecerdasan buatan.
Mengutip Investing.com, Senin, 10 November 2025, kontrak berjangka S&P 500 naik 0,4 persen menjadi 6.782,25 poin. Kontrak berjangka Nasdaq 100 naik 0,6 persen menjadi 25.314,50 poin, sementara kontrak berjangka Dow Jones naik 0,3 persen menjadi 47.230,0 poin.
Adapun, Rancangan Undang-Undang (RUU) untuk mengakhiri penutupan pemerintahan diperkirakan mendapat cukup dukungan dari Partai Demokrat. Senat AS diperkirakan akan mengadakan pemungutan suara terhadap RUU Pendanaan Jangka Pendek, tindakan tersebut diperkirakan akan mendapat dukungan Demokrat yang cukup untuk disahkan. Tindakan tersebut ditujukan untuk menyetujui pendanaan pemerintah hingga 30 Januari 2026.
Laporan potensi terobosan di Kongres mendorong investor, karena ekonomi AS bergulat dengan penutupan pemerintah terlama yang pernah ada. Penutupan pemerintah memasuki hari ke-40 pada Minggu, karena Kongres gagal menyetujui serangkaian RUU pendanaan di tengah perselisihan mengenai subsidi layanan kesehatan.
Penutupan pemerintah memicu gangguan di seluruh negeri, terutama di sektor-sektor utama seperti perjalanan udara. Para pedagang juga khawatir tentang dampak penutupan terhadap produk domestik bruto dan lapangan kerja, karena ribuan pegawai federal dirumahkan.
Penutupan tersebut juga menimbulkan lebih banyak ketidakpastian terhadap perekonomian, terutama karena menunda penerbitan beberapa bacaan utama dari pemerintah.
| Baca juga: Indeks Dow Jones dan S&P 500 Menguat, Nasdaq Turun |
