Lengkap! Ini 8 Agenda Prioritas di RAPBN 2026

Presiden Prabowo Subianto saat membacakan Pidato Kenegaraan 2025. Foto: YouTube.

Lengkap! Ini 8 Agenda Prioritas di RAPBN 2026

Ade Hapsari Lestarini • 18 August 2025 17:39

Jakarta: Presiden Prabowo Subianto membeberkan delapan agenda prioritas dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026.

Hal tersebut disampaikan Prabowo saat Pidato PADA Presiden RI pada penyampaian keterangan pemerintah atas Rancangan Undang-Undang tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya di depan Rapat Paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, di Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat, 15 Agustus 2025.
 

1. Wujudkan ketahanan pangan sebagai fondasi kemandirian bangsa.


Indonesia harus mencapai swasembada pangan terutama beras dan jagung, agar harga stabil, petani makmur, dan nelayan sejahtera. Indonesia harus berdaulat dalam urusan pangan.

"Untuk itu, kita cetak sawah baru, salurkan pupuk bersubsidi yang tepat sasaran, dukung bibit unggul, alat mesin pertanian modern, dan pembiayaan murah. Untuk Lumbung Pangan dan Cadangan Pangan, Rp53,3 triliun kita siapkan. Subsidi pupuk 2026 kita alokasikan Rp46,9 triliun untuk 9,62 juta ton pupuk. Bulog kita perkuat, sebagai penyangga stok pangan, pelindung petani dan penjaga daya beli masyarakat Hadirnya Pemerintah sudah nyata dirasakan sejak awal 2025," ujar Presiden.

Selanjutnya, pemerintah memangkas 145 regulasi penyaluran pupuk yang rumit. Hasilnya, produksi beras meningkat, stok beras di atas empat juta ton, harga stabil, dan petani semakin sejahtera. RAPBN 2026 akan mengalokasikan Rp22,7 triliun untuk Bulog melakukan tugasnya. Secara keseluruhan, Rp164,4 triliun akan dialokasikan di 2026 untuk penguatan ketahanan pangan nasional.
 

2. Memperkuat ketahanan energi untuk kedaulatan bangsa.


Presiden akan meningkatkan produksi minyak dan gas, menjaga harga energi, dan mempercepat transisi menuju energi bersih. Selain itu, subsidi energi harus adil dan tepat sasaran, bukan lagi dinikmati oleh yang mampu.

"Energi Baru Terbarukan (EBT) adalah masa depan. Kita genjot pembangunan pembangkit, dari surya, hidro, hingga panas bumi. Indonesia harus menjadi pelopor energi bersih dunia. Kita harus capai 100 persen pembangkitan listrik dari energi baru dan terbarukan dalam waktu 10 tahun atau lebih cepat. Rakyat kita, dari kota hingga desa, harus menikmati energi yang terjangkau dan berkelanjutan," tegas Presiden Prabowo.

Oleh karena itu, berbagai dukungan APBN untuk penguatan ketahanan energi ditempuh melalui subsidi energi, insentif perpajakan, pengembangan EBT, serta penyediaan listrik desa. Secara keseluruhan, di 2026 dukungan fiskal Pemerintah Rp402,4 triliun untuk ketahanan energi.
 
Baca juga: Sejarah Baru, Prabowo Jadi Presiden Pertama yang Bacakan Teks Proklamasi saat HUT RI



Ilustrasi program MBG. Foto: dok MI

3. Membangun generasi unggul melalui Makan Bergizi Gratis (MBG).


Presiden mengatakan, generasi unggul lahir dari tubuh yang sehat dengan gizi terpenuhi. Program MBG telah dilaksanakan di seluruh Provinsi dan terus dibangun agar menjangkau seluruh pelosok negeri MBG.

Program MBG ditargetkan mampu menjangkau 82,9 juta siswa, ibu hamil, dan balita akan menerima manfaat asupan gizi optimal melalui Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi yang dibangun di seluruh pelosok negeri. Ke depan, program ini akan efektif memberi manfaat lebih luas dan optimal bagi masyarakat.

"MBG meningkatkan kualitas gizi anak-anak kita, kualitas SDM masa depan Indonesia, dan juga memberdayakan UMKM dan ekonomi lokal yang akan tumbuh semakin kuat, menciptakan ratusan ribu lapangan kerja baru, dan memberdayakan jutaan petani, nelayan, peternak, dan pelaku UMKM. Alokasi anggaran untuk MBG 2026 kita alokasikan sebesar Rp335 triliun," ujar Presiden.
 

4. Mewujudkan pendidikan bermutu.


Menurut Prabowo, pendidikan adalah senjata paling ampuh untuk mencetak SDM unggul dan berdaya saing global. Pemerintah berkomitmen memenuhi anggaran pendidikan 20 persen, sekitar Rp757,8 triliun di 2026, terbesar sepanjang sejarah Indonesia.

"Anggaran pendidikan harus tepat sasaran. Kita tingkatkan kualitas guru, perkuat pendidikan vokasi, dan selaraskan kurikulum dengan kebutuhan dunia kerja. Pemerintah menyiapkan beasiswa bagi siswa/mahasiswa dengan Program Indonesia Pintar (PIP) untuk 21,1 juta siswa, KIP Kuliah untuk 1,2 juta mahasiswa," kata dia.

Sementara untuk peningkatan kualitas fasilitas sekolah/kampus dialokasikan sebesar Rp150,1 triliun. Serta untuk gaji guru, penguatan kompetensi dan kesejahteran
guru serta dosen dialokasikan sebesar Rp178,7 triliun.

Tunjangan Profesi Guru Non-PNS dan Tunjangan Profesi Guru ASN Daerah disiapkan secara memadai. Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggul Garuda diperkuat sebagai jembatan pembangkit harapan bagi anak-anak miskin untuk meraih pendidikan terbaik.

"Kita dorong LPDP untuk menyediakan beasiswa lebih masif di berbagai universitas terbaik dunia. Pada 2026, LPDP ditargetkan dapat memberikan beasiswa sebanyak 4.000 mahasiswa. Semua untuk mewujudkan generasi cerdas, inovatif, dan produktif yang siap bersaing di panggung global," ujar dia.
 
Baca juga: Menkeu Tegaskan Tidak Ada Pajak Baru pada 2026
 

5. Menghadirkan kesehatan berkualitas yang adil dan merata.


Presiden Prabowo menegaskan, pelayanan kesehatan adalah hak setiap warga negara. Anggaran kesehatan dipusatkan memperkuat efektivitas dan memperluas akses layanan asuransi kesehatan dengan Program Jaminan Kesehatan Nasional.

Anggaran kesehatan diutamakan untuk meringankan beban masyarakat, merevitalisasi rumah sakit, mempercepat penurunan stunting, memberikan bantuan gizi untuk balita dan ibu hamil, mengendalikan penyakit menular, menurunkan tuberkulosis, Cek Kesehatan Gratis (CKG), serta meningkatkan fasilitas kesehatan.

Masyarakat miskin dan rentan dijamin memperoleh layanan kesehatan yang berkualitas. Setiap tahun, Pemerintah menanggung sepenuhnya biaya asuransi kesehatan bagi 96,8 juta jiwa masyarakat miskin dan rentan. Secara keseluruhan, anggaran kesehatan 2026 dialokasikan Rp244 triliun.


Ilustrasi. Foto: dok MI
 

6. Menghidupkan perekonomian rakyat melalui penguatan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih.


Dengan membangun Desa, koperasi dibangkitkan kembali. Selain itu, usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) diberdayakan serta ekonomi lokal ditumbuhkan. Desa menjadi tulang punggung ekonomi kerakyatan.

"Kita akan percepat pembangunan desa mandiri, Koperasi dan UMKM, dengan berlandaskan semangat gotong royong. Sebanyak 80 ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih telah terbentuk dan siap mempermudah masyarakat desa mengakses sembako, logistik, pupuk, hingga layanan keuangan," kata dia.

Oleh karena itu, Pemerintah telah menyiapkan pendanaan murah melalui Bank Himbara agar Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih dapat memperoleh akses pembiayaan dengan bunga yang rendah. Ini menjadi pendekatan baru yang akan menghidupkan ekonomi lokal di pedesaan, memotong rantai distribusi logistik yang rumit, menciptakan lapangan kerja baru dan menghapus kemiskinan sekaligus memperkuat ketahanan pangan di desa.

"Perekonomian daerah akan berdenyut kencang dan kemandirian daerah akan semakin memperkokoh persatuan dan kemandirian bangsa," tambah Presiden Prabowo.
 
Baca juga: Strategi RAPBN 2026: Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi
 

7. Memperkuat pertahanan semesta untuk menjaga kedaulatan bangsa.


Presiden Prabowo mengatakan, pertahanan yang kuat adalah fondasi kedaulatan, bukan hanya militer, tapi juga ketahanan ekonomi, sosial, dan politik. Semua itu menjadi basis terwujudnya kesejahteraan rakyat.

"Untuk itu kita akan modernisasi alat utama sistem pertahanan, dan memperkuat komponen cadangan. Kita berdayakan industri strategis nasional serta kesejahteraan para prajurit patriot bangsa," ujar dia.
 

8. Mempercepat investasi dan perdagangan global.


APBN sebagai katalis, peran Danantara dan swasta harus semakin diperkuat sebagai motor penggerak ekonomi. Melalui Danantara, diperkuat investasi produktif dan wujudkan Indonesia lebih kuat dalam rantai pasok dunia. Profesionalisme, kompetensi, dan integritas akan jadi pijakan, didukung tata kelola transparan dan akuntabel.

"Inilah momentum bagi Indonesia untuk menjadi disegani sebagai kekuatan ekonomi global. Berbagai proyek hilirisasi dengan nilai investasi sekitar USD38 miliar akan dipercepat. Proyek ini mencakup berbagai sektor, termasuk pertambangan mineral dan batu bara, pertanian, perikanan, serta energi; antara lain hilirisasi batu bara, timah, dan ekosistem baterai," jelas dia.

Selain itu, program 3 juta rumah untuk rakyat diberikan melalui berbagai skema antara lain Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP), dukungan Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di desa, dan kota, dan pesisir, serta dukungan PPN DTP untuk rumah komersil dalam mendukung pembangunan rumah yang layak huni dan terjangkau. Adapun total jumlah rumah yang akan mendapat dukungan APBN 2026 adalah 770 ribu rumah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Ade Hapsari Lestarini)