Disita Kasus Korupsi Bank BJB, Motor Ridwan Kamil Belum Diboyong ke KPK

Gedung KPK. Foto: Metrotvnews.com/Fachri Audhia Hafiez.

Disita Kasus Korupsi Bank BJB, Motor Ridwan Kamil Belum Diboyong ke KPK

Candra Yuri Nuralam • 21 April 2025 12:19

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memindahkan Motor Royal Enfield mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dari kediamannya. Lokasinya tidak dirinci, namun, masih di Bandung.

“Untuk motor RK (Ridwan Kamil) masih diamankan penyidik di wilayah hukum Polda Jabar,” kata juru bicara KPK Tessa Mahardhika Sugiarto melalui keterangan tertulis, Senin, 21 April 2025.

Kendaraan itu berkaitan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan iklan di PT Bank BJB Tbk. Tessa enggan memerinci alasan penyidik belum membawa motor itu ke Jakarta.

“Jadi belum ke Rupbasan (Rumah Penyimpanan Barang Rampasan),” ucap Tessa.

KPK menetapkan lima tersangka dalam kasus ini, yakni, Eks Dirut BJB Yuddy Renaldi, Divisi Corsec BJB Widi Hartono, Pengendali Agensi Antedja Muliatana dan Cakrawala Kreasi Mandiri Ikin Asikin Dulmanan, Pengendali Agensi BSC Advertising dan WSBE Suhendrik, dan Pengendali Agensi CKMB dan CKSB Sophan Jaya Kusuma.
 

Baca juga: Eks Pegawai KPK Rasamala Aritonang Diperiksa Terkait Penggeledahan Visi Law

KPK sudah menggeledah sejumlah lokasi terkait kasus ini. Salah satunya yakni rumah mantan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

KPK menyita sejumlah dokumen terkait kasus ini dari rumah Ridwan Kamil. Selain itu, penyidik juga menggeledah Kantor BJB di Bandung.

Kasus ini membuat negara merugi Rp222 miliar. Tindakan rasuah ini berlangsung pada 2021 sampai 2023. BJB sejatinya menyiapkan dana Rp409 miliar untuk penayangan iklan di media TV, cetak, dan online.

Ada enam perusahaan yang diguyur uang dari pengadaan iklan ini. Rinciannya yakni, PT CKMB sebesar Rp41 miliar, PT CKSB Rp105 miliar, PT AM Rp99 miliar, PT CKM Rp81 miliar, PT BSCA Rp33 miliar, dan PT WSBE Rp49 miliar.

KPK menyebut penunjukan agensi tidak dilakukan berdasarkan ketentuan pengadaan barang dan jasa yang berlaku. Lembaga Antirasuah mengendus adanya selisih pembayaran yang membuat negara merugi lebih dari dua ratus miliar rupiah.

Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow  akun
Google News Metrotvnews.com
Viral!, 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(Arga Sumantri)